Rabu 26 Oct 2016 19:01 WIB

Belajar Aliran Manajemen Keuangan

Mengatur manajemen aliran uang.
Foto: ist
Mengatur manajemen aliran uang.

REPUBLIKA.CO.ID, Aliran manajemen keuangan adalah pergerakan dari uang masuk dan uang keluar dalam sebuah aktivitas keuangan pada sebuah rantai manajemen (POAC/Planning, Organizing, Activating & Controlling). Aliran dari manajemen keuangan ini lebih menekankan pada sebuah sistem atau mekanisme rezeki.

Ibarat sebuah tangki air, aliran manajemen keuangan ini, yang sering kita sebut cash flow management adalah cash atau uang tunai, dimana uang tunai tersebut prinsipnya uang bisa masuk, uang boleh keluar, tapi tangki tidak boleh kosong. Sebelum ke teknis cash flow management, saya bahas terlebih dahulu prinsip manajemen rezeki.

Manajemen rezeki pada dasarnya berasal dari keuangan langit, dimana setiap makhluk yang hidup pastilah akan mendapatkan rezeki-nya di dunia, dan kita wajib mengimani hal tersebut.  Sehingga ada istilah menjemput rezeki, karena pada dasarnya rezeki sudah di atur Sang Maha Kuasa, Allah SWT.

Begitu rezeki turun di dunia, sebelum tersalurkan kepada makhluk hidup, baik itu pribadi manusia, sebuah usaha, perusahaan dan sebagainya, akan ditahan terlebih dahulu atau di tampung dalam sebuah ‘tandon air’, tandon inilah yang akan menyalurkan lewat pipa-pipa rezeki. Persoalannya, rezeki dari langit yang bersih, sudah terkontaminasi oleh ‘racun-racun’ dunia seperti suap, riba, curang, manipulatif dan sebagainya, sehingga walaupun rezeki tersebut pada dasarnya bersih, dikarenakan kecurangan-kecurangan tadi, yang sampai ke tangan kita adalah rezeki yang terkotori, kita sebut saja air comberan dalam sebuah tangki.

Air comberan inilah yang seharusnya kita bersihkan terlebih dahulu, sebelum kita tampung dalam mangkok-mangkok atau ember-ember kita sesuai kapasitas rezeki masing-masing. Jika tadi ada keuangan langit, maka akan muncul juga keuangan bumi atau hak-nya bumi.  

Melalui apa? Kalau meminjam bahasa Business Model Canvas, ini adalah channeling atau cara atau alat untuk mendapatkan revenue stream, dengan networking atau silaturrahim. Seorang produsen tempe misalnya, agar tempe terjual, mereka melakukan silaturrahim kepada calon pembeli, baik secara offline maupun online, sehingga tempe jualannya diketahui calon pembeli dan mereka dapat income dari sana, dan seterusnya.

Begitupun dengan bisnis kita masing-masing, lewat channeling inilah orang menjadi tahu bisnis apa yang Anda kerjakan dan apa manfaatnya buat konsumen.

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

 

twitter.com/h4r1soulputra

www.p3kcheckup.com

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement