REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Iwet Ramadhan sangat bersemangat mendukung para perempuan penderita kanker. Untuk karya pakaian batik terbarunya yang dipamerkan di Jakarta Fashion Week, Iwet mengaku akan menyumbangkan seluruh hasil penjualan karyanya kepada Yayasan Kanker Indonesia.
"Semua hasil karya ini dijual dan semua hasilnya akan disumbangkan," kata pria kelahiran Yogyakarta tersebut usai konferensi pers di Jakarta Fashion Week 2017, Ahad (23/10).
Untuk itu Iwet mengatakan ia mengkombinasi karyanya dengan batik tulis dan cap. Sebab jika seluruhnya menggunakan batik tulis menurut Iwet harganya akan sangat mahal.
"Makanya kita buat patch work mengkombinasikan batik tulis, cap dan lurik. Supaya harganya masuk akal," ujar Iwet.
Untuk bahan menurut Iwet mereka mengkombinasikan banyak bahan. Mulai dari katun hingga bahan organza.
Sementara untuk motif, Iwet mengatakan karyanya menggunakan motif parang kembang ginkgo. "Saya memadukan warna sogan yang klasik dari motif parang dengan warna cerah untuk bunganya yaitu merah, biru dan kuning," katanya.
Pagelaran karya Iwet bekerja sama dengan YKI dan PT. Mundipharma Healthcare Indonesia. Country Manager PT. Mundipharma Healthcare Indonesia Mada Shinta Dewi mengatakan perpaduan antara karya busana Iwet dannpesona kekuatan yang dipancarkan para pejuang kanker merupakan kombinasi memukau. "Ini patut kita apresiasi bersama," kata Mada.