REPUBLIKA.CO.ID, Memegang bayi baru lahir untuk pertama kalinya merupakan salah satu momen paling berharga dalam hidup. Tapi bagaimana perasaan Anda jika Anda harus membayar hak istiewa Anda itu?
Dilansir laman BBC, Selasa (11/10), pengalaman ini dialami oleh pasangan Lidia dan Ryan Grassley. Putra mereka, Samuel lahir memalui proses operasi sesar di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat, 4 September lalu.
Saat mereka menerima tagihan rumah sakit, pasangan ini kaget dengan biaya yang tercantum lebih dari 13 ribu dolar atau sekitar Rp 160 juta. Grassley sangat terkejut melihat tagihan itu. Bahkan di dalam rinciannya ada biaya untuk sentuhan kulit ke kulit antara ibu dan anak yang dilahirkannya, atau biaya memegang bayinya sekitar 39,35 dolar Amerika atau Rp 520 ribu.
Dia lalu memposting sebuah foto tagihan tersebut pada situs jejaring sosial Imgur dengan caption "Saya harus membayar 39,35 dolar untuk memang anak saya setelah dia lahir.”
Dia juga menulisa pengakuannya harus memegangi anaknya untuk ditidurkan di atas dada sang istri. Postingan Grassley ini telah dilihat hingga lebih dari enam juta kali. "Tangannya diikat di meja dan perawat di sana mengingatkan saya untuk tidak pergi, agar bayi tidak akan jatuh. Perawat itu juga sebenarnya mengambil kamera saya dan mulai memfoto saya. Kami hanya tertawa melihat tagihan ini," katanya.
Apapun tujuan Grassley, foto ini membuat panas dan memicu orang berkata keras serta membahas biaya di rumah sakit Amerika Serikat. "Rumah sakit atau layanan kesehatan adalah hak asasi manusia. Orang harus membayarnya untuk itu,” komentar @Zombiedude101.
"Fakta bahwa Anda harus membayar untuk memiliki bayi Anda sendiri ini sulit saya pahami,” tulis @MonsieurBaptiste.
Banyak pengguna sosial media, beberapa di antara mereka berasal dari luar Amerika Serikat. Mereka juga mengutarakan keheranannya bahwa orang tua harus membayar untuk memegang bayi mereka. "Itu harusnya bebas biaya dan itu menggelikan," tulis @skiptomylucie.
Tapi beberapa orang juga membela. “Kenapa tidak bebas, bisa saja di situ ada tambahan perawat yang duduk dengan seorang ibu yang terbius yang mengalami operasi perut, jadi dia tidak menjatuhkan bayinya,” ujar pengguna sosial media lainnya.
"Sebagai seseorang yang setuju dengan rumah sakit Amerika, mereka memiliki apa pun untuk didokumentasikan dalam tagihan. Jika tidak, mereka bisa terkena perkara hukum dan berhubungan dengan bagian akuntan," komentar @GSinghSwali.
Grassleys nampaknya sangat terkejut dengan reaksi yang kuat mengenai tagihan medis mereka. "Supaya jelas saya tidak melakukan komplain atau mencoba mengirim orang untuk memburu rumah sakit,” tulis Ryan. Dia mengatakan, membagi pengalamamnya itu sebagai pengalaman positif selama melahirkan anak dan rumah sakit juga staff juga sangat baik kerjanya dalam seluruh proses. "Saya posting tagihan karena saya pikir ini lucu. Ini sangat menarik melihat betapa terkejutnya orang sekitar saya dengan biaya medis yang mahal di Amaerika Serikat," tulisnya lagi.
Dia pun lantas menggagas gaya lelucon dengan membuat halaman pengumpulan dana sebesar 40 dolar Amerika atau Rp 500 ribu, untuk membayar bagian rumah sakit khusus di poin memegang bayinya. Upayanya pengumpulan dananya itu kini sudah meningkatkan beberapa kali lipat dari target.
Grassleys pun bercanda bahwa kelebihan dana akan dipakainya membayar biaya vasektomi baginya. Karena ia tidak ingin kekurangan tidur dengan kelahiran bayi baru lagi.