Selasa 11 Oct 2016 00:55 WIB

Kenali Gejala Disleksia pada Anak

Rep: Gita Amanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anak disleksia (ilustrasi)
Foto: The Guardian
Anak disleksia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disleksia atau gangguan pada perkembangan baca tulis dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan deteksi dini ini diharapkan, anak yang terkena disleksia bisa mendapat terapi yang tepat.

Penulis buku Wonderful Life, Amalia Prabowo, mengatakan orang harus segera membawa anak mereka ke psikiater atau psikolog jika terdapat gejala disleksia. Ini dilakukan untuk mendiagnosis agar terapinya tepat.

"Harus datang ke psikolog atau psikiater biar tahu spektrumnya dan bisa mendapat terapi yang tepat. Banyak orang tua nggak mau bawa anaknya ke psikiater," ujar Amalia di sela-sela Media Screening film Wonderful Life.

Amalia menambahkan ada beberapa gejala anak mengalami disleksia. Pertama adalah terlambat bicara dan bicaranya sering terbalik-balik.

Biasanya ini harus diwaspadai pada anak lima hingga enam tahun. Namun disleksia hanya bisa dipastikan saat usia tujuh hingga delapan tahun. "Kalau saat umur 5-6 tahun anak terlambat bicara harus diwaspadai, tapi baru bisa dipastikan apakah anak disleksia atau tidak umur tujuh tahun," kata Amalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement