REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Produk olahan makanan baby fish di Kota Sukabumi cukup berkembang dengan pesat. Produksi makanan yang dilakukan usaha kecil, dan menengah (UKM) tersebut telah dikenal hingga ke luar Sukabumi.
Salah satu pelaku UKM yang mengembangkan olahan baby fish ini adalah Ade Sumiati, warga Jalan Selabintana Gang Cimanggah, Kelurahan/Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Ade mengembangkan olahan baby fish menjadi keripik yang dikenal dengan nama merek ‘Mah Dede’. "Saya sudah mengembangkan olahan baby fish sejak 2010 lalu," terang Ade Sumiati kepada Republika.co.id Kamis (29/9).
Pada waktu itu produksi olahan makanan ikan tersebut hanya dipasarkan di Sukabumi. Ade menhatakan saat ini pemasaran keripik baby fish sudah menjangkau luar daerah seperti Bogor, Depok, dan Jakarta. Bahkan, pemasarannya sudah dilakukan melalui media daring.
Ade menerangkan, produksi keripik baby fish ini juga menjadi oleh-oleh khas dari Sukabumi. Hal ini disebabkan ada sejumlah pengunjung yang membeli keripik baby fish sebagai oleh-oleh ketika pulang ke daerah asalnya.
Harga per paket keripik /baby fish yakni Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. Jenis ikan yang diolahnya adalah nila. Rasa yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari original, kencur, ketumbar, pedas, ekstra pedas, dan balado.
Harga ikan nila tersebut cukup mahal sekitar Rp 26 ribu per kilogram. Setiap harinya dia menghabiskan baby fish nila sebanyak 10 kilogram. Ikan tersebut dipasok dari warga sekitar yang menggiatkan budidaya nila. "Saat ini kendala yang dihadapi terkait minimnya permodalan untuk pengembangan usaha," ujar Ade. Ade kini berupaya untuk mengembangkan usahanya agar bisa diterima di pasar modern.