Kamis 29 Sep 2016 16:11 WIB

Awas, Pola Asuh Keliru Sanggup Rusak Gigi Anak

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Indira Rezkisari
Anak sedang menjalani pemeriksaan gigi.
Foto: Antara
Anak sedang menjalani pemeriksaan gigi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Kerusakan pada gigi rupanya dipengaruhi oleh kebiasaan asuh orang tua yang keliru. Bahkan menurut ahli kesehatan gigi anak UGM, drg. Sri Kuswandari, kebiasaan buruk tersebut muncul untuk menyiasati agar anak tidak rewel. Maka itu, sudah seharusnya orang tua menyadari hal tersebut dan berhenti melakukannya.

Adapun kebiasaan buruk itu meliputi pemberian dot. Termasuk memberi dot botol susu menjelang anak tidur. “Sebaiknya setelah lewat usia dua tahun kebiasaan ini dihilangkan. Karena ngedot terlalu lama dapat merubah susunan gigi,” tutur Sri saat ditemui di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG UGM, Kamis (29/9).

Apa lagi jika dot tersebut terbiasa ditarik paksa, maka gigi anak bisa maju ke depan. Selain itu kebiasaan memberi makan sambil bermain juga dapat menimbulkan kerusakan gigi. Pasalnya saat anak makan sambil bermain, mereka akan lebih lama mengemut makanan di dalam mulut.

Sri menjelaskan, setiap makanan memiliki kandungan gula. Termasuk makanan berkarbohidrat seperti nasi. Maka ketika makanan tersebut diemut dalam jangka waktu yang lama, kandungan gulanya akan meningkatkan derajat keasaman dalam mulut. Sehingga terjadi demineralisasi yang dapat menyebabkan pelunakan pada gigi.

“Jika gigi sudah melunak, nanti akan lebih gampang kena karies (berlubang),” ujar Sri. Oleh karena itu ia menyarankan agar orang tua mengubah kebiasaan makan sambil main. Menurutnya, akan lebih baik ketika anak diberi makan sambil duduk. Sehingga mereka bisa mengunyah dengan baik.

Hal buruk lainnya juga muncul dari kebiasaan minum soda dan makan makanan manis seperti permen. Kebiasaan tersebut, kata Sri, juga dapat mempengaruhi keasaman mulut. Maka itu usai memakan makanan manis dan minum soda, baik anak maupun orang dewasa, dianjurkan untuk segera berkumur.

“Kalau ada orang tua yang biasa memberikan anak makan keju, sebaiknya juga dikurangi. Karena keju dapat meningkatkan keasaman mulut,” tutur Sri. Guna mencegah kerusakan gigi dan gusi, ia menyarankan agar anak dan orang dewasa menggosok gigi minimal dua kali sehari.

Antara lain pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Penyikatan pada gigi pun hanya dianjurkan dilakukan selama dua menit. Meski demikian, Sri mengingatkan agar aktivitas tersebut tidak dilakukan secara berlebihan. Sebab menyikat gigi terlalu sering juga dapat merusak email gigi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement