Senin 26 Sep 2016 11:45 WIB

Dokter Ungkap Pentingnya Pelukan Skin to Skin

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Bayi dipeluk ibunya.
Foto: Republika/Prayogi
Bayi dipeluk ibunya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelukan adalah ekspresi cinta penuh kekuatan yang mampu memberi kebahagiaan untuk semua yang mendapatkannya. Tak hanya memberikan kebahagiaan, pelukan pun berdampak pada kondisi kulit.

Menurut Penasihat Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit & Kelamin (Perdoski), dr Titi Lestari Sugito, Sp.KK (K), kulit adalah cerminan dari semua respons dari dalam tubuh. “Respons psikis akan tecermin di kulit. Jika psikis sehat, kulit pun sehat,” ujarnya.

Ketua Perdoski (2008-2011) itu menjelaskan, pada kulit terdapat banyak saraf sensorik sehingga sentuhan pada kulit akan memberikan rangsangan secara psikologis kepada anak. Melalui sentuhan atau pelukan anak akan merasa disayang, nyaman, aman, inilah yang membuat sentuhan atau pelukan berdampak pada psikologi anak.

“Sentuhan, love touch, kepada bayi sangat berpengaruh ke kulit. Melalui saraf sensoris kulit akan merangsang efek psikologis bayi, kemudian tecermin kembali pada kulit. Bayi yang nyaman, aman, merasa disayang, tampak melalui kulit. Tandanya kulit sehat, berseri, cerah, bersih, tidak kusam, tidak pucat, lembut saat disentuh, kenyal, halus, tidak bersisik,” tuturnya.

Selain melalui pelukan dan sentuhan, lanjutnya, psikis bayi yang sehat juga bisa didapatkan dari perawatan kulit bayi yang tepat. “Yang terpenting adalah terjaga kebersihannya dan kulitnya terproteksi,” katanya.

Dalam menjaga kebersihan kulit bayi dan memproteksinya dengan perawatan kulit, hal utama yang perlu diperhatikan lebih adalah penggunaan popok sekali pakai. Artinya, tiap kali mengganti popok, kebersihan kulit bayi perlu lebih diperhatikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement