Senin 26 Sep 2016 11:34 WIB

Kenyamanan Bayi Melonjak 106 Persen Setelah Dipeluk Ibu

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan bayinya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu dan bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- President Director PT Unicharm Indonesia, Masaaki Takahashi, mengatakan interaksi orang tua dengan anak sejak masa usia emas hingga lima tahun memiliki dampak besar terhadap proses tumbuh kembang anak. Interaksi orang tua dan anak bisa dilakukan dengan banyak cara. Komunikasi tatap muka yang menyenangkan, memberikan sentuhan, termasuk pelukan, merupakan bagian dari stimulasi untuk balita.

Berdasarkan studi dari Unicharm Jepang berkolaborasi dengan Profesor Hideki Ohira dari Nagoya University Jepang terhadap ibu dan bayi usia dini antara usia tiga hingga lima bulan, menunjukkan keampuhan sentuhan orang tua pada anaknya. Studi tersebut dilakukan untuk memverifikasi interaksi pelukan ibu dan bayi dalam posisi menggendong bayi guna mempelajari hubungan antara pelukan ibu terhadap perasaan nyaman, serta perasaan bahagia melalui pengukuran denyut jantung.

Studi membandingkan pelukan yang diberikan oleh ibu kepada bayi dengan bernapas normal dan dengan bernapas dalam-dalam. Ketika ibu bernapas dalam, pelan, dan intens, terjadi penurunan interval denyut jantung yang menimbulkan peningkatan rasa tenang dan rileks hingga tiga kali lipat dibandingkan jika ibu memeluk bayi sambil bernapas biasa.

Selain itu studi ini membandingkan efek rasa nyaman dan bahagia yang timbul sebelum dan setelah ibu memeluk bayinya. Setelah berpelukan, efek rasa nyaman dan bahagia meningkat menjadi sampai dengan 106 persen dibandingkan dari kondisi sebelum berpelukan. “Fenomena peningkatan kenyaman dan kebahagiaan ini tidak hanya terjadi pada hanya salah satu pihak saja melainkan kepada keduanya yaitu ibu dan bayinya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement