Kamis 22 Sep 2016 09:20 WIB

Bayi Berkepala Besar Diteliti Miliki Kecerdasan Lebih

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Seorang bayi yang baru lahir.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Seorang bayi yang baru lahir.

REPUBLIKA.CO.ID, Bayi yang lahir dengan ukuran kepala lebih besar ternyata memiliki kecenderungan untuk tumbuh menjadi sosok yang cerdas. Hal ini diketahui melalui sebuah penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara gen, IQ dan kondisi kesehatan.

Penelitian yang dilakukan di Inggris ini menggunakan data dari 100 ribu masyarakat Inggris yang dimiliki oleh UK Biobank. Peserta penelitian yang berusia 37-73 tahun ini juga menyediakan sampel darah, urin dan liur untuk keperluan analisa. Di samping itu, peserta penelitian juga menyediakan informasi mengenai latar belakang dan gaya hidup mereka.

Tim peneliti kemudian melakukan pengamatan terhadap nilai tes kognitif, nilai profil poligenik, volume intrakanal, lingkar kepala bayi serta kemampuan kognitif di masa kanak-kanak. Pengamatan tersebut kemudian menunjukkan adanya hubungan yang kuat di antara faktor-faktor tersebut. Dari penelitian ini, tim peneliti juga menemukan 17 gen signifikan yang mempengaruhi fungsi otak dan memberukan pengaruh terhadap kesehatan mental serta fisik.

(baca: Ini Mengapa Bayi ASI Cepat Lapar)

Hasil penelitian yang dipublikasikan pada Molecular Psychiatry ini menunjukkan bahwa ukuran kepala bayi ketika lahir memiliki keterkaitan dengan pencapaian akademik bayi yang bersangkutan di masa depan. Semakin besar lingkar kepala bayi dibandingkan ukuran normal ketika lahir yaitu 36 cm untuk bayi laki-laki dan 35 cm untuk bayi perempuan, semakin besar pula kemungkinan bayi menjadi lebih cerdas di masa depan.

"Penelitian ini mendukung teori yang telah ada sebelumnya, yang mengatakan bahwa orang-orang dengan kondisi kesehatan menyeluruh yang baik cenderung memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi," ujar salah satu peneliti Saskia Hagenaars seperti dilansir Independent.

Profesor Ian Deary dari Edinburgh University juga mengatakan penelitian ini menemukan bahwa kemampuan kognitif berbagi pengaruh genetik dengan ukuran otak. Selain itu, kemampuan kognitif ini juga berbagi pengaruh genetik dengan bentuk tubuh, serta pencapaian akademik setiap individu, dilansir dari Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement