Rabu 21 Sep 2016 13:30 WIB

Studi Baru Anjurkan Makanan Pemicu Alergi Dikenalkan Sejak Dini

Rep: Sri Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Bayi makan
Foto: flickr
Bayi makan

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah analisis di Amerika menekankan pentingnya pengenalan makanan sejak dini, terutama yang seringkali menyebabkan alergi seperti telur dan kacang. Jika bayi merasakan makanan tersebut lebih awal, mereka akan terhindar dari alergi di kemudian hari.

Hasil riset itu dimuat di Jurnal Asosiasi Medis Amerika (JAMA). Laman resmi Time menyebutkan, ini merupakan pemikiran baru. Di tahun 2000, Akademi Pediatrik Amerika menyarankan agar anak dihindarkan dari makanan yang menyebabkan alergi (allergenic food) hingga umur setahun atau lebih.

Peringatan ini semakin dianjurkan bagi keluarga dengan riwayat alergi. Namun, pada dekade berikutnya, ternyata prevalensi alergi makanan di Amerika Serikat justru meningkat dua kali lipat.

Penulis merevisi penelitian tersebut dan menunjukkan bukti-bukti baru yang menyatakan perkenalan makanan sejak awal akan mencegah alergi. Penulis mengkaji 146 studi terkait dalam analisis akhir dan menemukan banyak bukti baru.

Salah satu penemuan menyebutkan, pengenalan kacang di usia 4-11 bulan terkait dengan penurunan risiko alergi kacang. Pemberian telur di umur 4-6 bulan menunjukkan hubungan sama. Ini juga terjadi pada konsumsi ikan,  namun bukti yang ada masih kurang kuat.

Berdasarkan bukti yang ada, pengenalan makanan sejak dini tidak berdampak pada penyakit autoimun. Makan gluten sejak dini justru berhubungan dengan risiko penyakit celiac.

Di luar itu, ada yang masih menjadi pertanyaan bagi para peneliti. Mereka masih mencari penyebab hubungan tersebut. "Tidak jelas apakah pengenalan makanan alergenik tertentu yang memberikan perlindungan imunologi, atau peningkatan keragaman yang disertakan dalam diet," tulis spesialis alergi dan imunologi di Rumah Sakit Anak Colorado, Matthew Greenhawt.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat berapa banyak jumlah alergen, masa terbaik untuk memperkenalkan makanan, dan penyebab hubungan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement