Selasa 20 Sep 2016 16:47 WIB

PHRI: Inggris dan Eropa Pasar Potensial Wisata Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
wisata bali
Foto: google
wisata bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hasil voting menunjukkan 52 persen warga Britania Raya menginginkan negara mereka tidak bergabung lagi dengan Uni Eropa. Keluarnya Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, dan Wales dari Uni Eropa rencananya dilakukan secara bertahap.

Hal ini salah satunya memengaruhi pilihan destinasi wisata warga negaranya. Bali kini menjadi destinasi favorit kedua bagi wisatawan mancanegara (wisman) asal Inggris, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lembaga riset lokal, Post Office. Bali menjadi destinasi temurah untuk liburan setelah Cape Town, Afrika.

Ada 10 destinasi favorit, yaitu Cape Town dimana seorang wisman Inggris rata-rata cukup menghabiskan 48,89 poundsterling untuk berlibur, dan Bali 62,56 poundsterling per orang. Delapan destinasi lain yang dianggap murah adalah Tokyo, Jepang (63,87 poundsterling), Mombasa, Kenya (69,41 poundsterling), Kolombo, Sri Lanka (70,61 poundsterling), Cancun, Meksiko (74,26 poundsterling), Phuket, Thailand (75,72 poundsterling), Lima, Peru (78,52 poundsterling), Orlando, Amerika Serikat (79,76 poundsterling),dan Grand Baie, Mauritus (83,70 poundsterling). Wisman asal Inggris menganggap banyak penawaran menarik yang bisa mereka dapatkan dari 10 destinasi tersebut.

Di Cape Town misalnya, seorang wisman asal Inggris sudah bisa mendapatkan secangkir kopi, koktail, krim matahari, dan makan malam plus sebotol anggur untuk dua orang dengan total pengeluaran 48,89 poundsterling atau setara Rp 840 ribu, sementara di Bali mereka cukup membayar sekitar Rp 1,1 juta. Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan wisman asal Eropa, khususnya Inggris mengalami peningkatan signifikan selama setahun terakhir, mencapai 30 persen. Negara-negara Eropa merupakan pasar yang sangat potensial.

"Kita tak bisa melepaskan pasar Eropa, meski saat ini terjadi peningkatan luar biasa dari wisman asal Cina," ujarnya kepada Republika, Selasa (20/9).

Pria yang akrab disapa Tjok Ace ini mengatakan ada empat indikator perlu dipertahankan supaya Bali tetap menjadi destinasi wisata dunia. Keempat indikator tersebut adalah keunikan budaya, keindahan alam, keramahan manusia, dan harga yang murah. Bali mempunyai daya tarik luar biasa untuk mengemas wisata dan menjaga kualitas destinasinya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan wisman Inggris menempati urutan ketiga terbanyak yang berkunjung ke Bali pada Juli 2016, yaitu 4,58 persen atau 22.040 orang. Jumlah tersebut meningkat 30,02 persen dibandingkan periode sama pada 2015.

Secara kumulatif, wisman Inggris yang berkunjung ke Bali sepanjang Januari-Juli 2016 mencapai 116.523 orang. Jumlah ini meningkat 40,05 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement