REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Keberadaan situs Ratu Boko di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman rupanya belum diketahui oleh masyarakat luas. Bahkan Direktur Pemasaran dan Kerjasama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Ricky Siahaan mengatakan, Ratu Boko masih kalah populer dari Candi Prambanan dan Borobudur.
"Coba saja tanya pada masyarakat, masih banyak yang tahu tidak soal Ratu Boko. Beda kalau ditanya Prambanan atau Borobudur, masyarakat pasti tahu," katanya saat ditemui di Ruang Humas Sleman, Kamis (15/9).
Oleh karena itu, pihak TWC tidak berani menetapkan target kunjungan yang tinggi pada Ratu Boko. Dari target wisatawan mancanegara sebanyak 500 ribu orang bagi tiga destinasi yang dikelola TWC, Ratu Boko hanya kedapatan bagian 28 ribu wisatawan. Pasalnya jumlah kunjungan wisata ke Ratu Boko saat ini masih di bawah Candi Borobudur dan Prambanan.
TWC selalu berupaya melakukan promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Ratu Boko. Di antaranya dengan mengadakan Festival Ratu Boko yang akan diselenggarakan 20 hingga 25 September mendatang. Ricky berharap agenda ini juga mampu mendongkrak popularitas situs Ratu Boko di tengah-tengah masyarakat.
"Kami berharap Festival Ratu Boko bisa menarik pengunjung yang banyak. Kalau sudah berkunjung di sana, kami juga meminta agar pengunjung mengunggah foto-fotonya di Ratu Boko ke media sosial," kata Ricky. Sebab, katanya pendekatan melalui media sosial merupakan cara ampuh untuk mempromosikan objek-objek wisata ke luar daerah.