Rabu 14 Sep 2016 10:03 WIB

4 Mitos Klasik Seputar ASI

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan bayinya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu dan bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi ibu baru, sejumlah mitos seputar pemberian Air Susu Ibu (ASI) kerap membingungkan. Padahal namanya mitos tentu itu tak dapat dibuktikan secara medis.

Dokter Spesialis Anak di MRCCC Siloams, dr. Paulus Linardi SpA, memaparkan beberapa mitos soal ASI dalam dalam Talk Show BlibliFriendsMeet Up "Be Healthy Mom To Be", beberapa waktu lalu. Berikut sejumlah mitos seputar ASI.

Kolostrum merupakan susu basi

Banyak yang beranggapan cairan kuning pekat yang keluar dari payudara ibu pascamelahirkan sebagai susu basi dan harus dibuang. Padahal itu merupakan kolostrum yang memiliki kandungan sangat penting bagi bayi baru lahir.

Ibu menyusui punya banyak pantangan makan

Dr. Paulus mengatakan pada dasarnya ibu menyusui boleh mengonsumsi makanan apapun kecuali dua hal santan dan makanan yang terlalu pedas seperti sambal. Sebab itu kemungkinan bisa menyebabkan kolik pada anak. Selebihnya semua makanan aman dikonsumsi, kecuali anak-anak yang memiliki bakat alergi.

Ibu menyusui yang sedang sakit tak bisa menyusui anaknya

Sekali lagi dokter Paulus membantah hal ini. Ia mencontohkan, banyak ibu yang bertanya padanya apakah saat flu atau batuk ibu bisa memberi ASI pada bayi? Jawbannya tentu diperbolehkan, sebab ibu akan membentuk anti-bodi dalam tubuhnya saat sakit. Justru dengan menyusui ibu akan memberikan anti-bodi itu pada anak.

"Itu yang nggak bisa dikasih susu formula. Ibu bisa memakai masker misalnya saat menyusui agar anak tak tertular," kata dr. Paulus.

Ibu tak boleh mengonsumsi obat saat ASI

Menurut dr. Paulus hampir 80 persen obat-obatan yang dikonsumsi ibu aman bagi bayi. Sehingga mengonsumsi obat tak menghalangi seorang ibu menyusui. Kecuali menurut Paulus, obat-obat yang mengandung efek penenang. Namun agar tak ragu, ibu bisa menanyakan kepada dokter apakah obat yang dikonsumsinya aman saat menyusui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement