Jumat 09 Sep 2016 06:37 WIB

Kontribusi Oleh-Oleh dalam Dunia Pariwisata

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Brownies kukus kerap menjadi oleh-oleh khas Kota Bandung.
Foto: Republika/Darmawan
Brownies kukus kerap menjadi oleh-oleh khas Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Oleh-oleh bukan sekadar buah tangan bagi keluarga atau kerabat. Industri oleh-oleh sanggup memberi manfaat ekonomi bagi pelaku, bahkan berkontribusi bagi sektor ekonomi pariwisata.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 pada tahun 2015, pertumbuhan pariwisata di Indonesia meningkat sebesar 7,2 persen, melampaui pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,4 persen. Yang secara tidak langsung menurut World Economy Forum 2016 menempatkan pariwisata Indonesia pada peringkat 50 di dunia atau naik 20 dibandingkan dua tahun sebelumnya. Saat ini sektor pariwisata Indonesia telah berkontribusi sekitar 4 persen dari total dari total perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, seperti terungkap dalam data Indonesia Investments 2016.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dadang Rizki Ratman menjelaskan dengan 34 provinsi Indonesia menyimpan banyak keragaman citarasa oleh-oleh khas di tiap daerah. Kekayaan kuliner, termasuk oleh-oleh, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan selain beragam destinasi yang menawarkan keindahan alam, hiburan, dan lainnya. Menurut survei di tahun 2016, sekitar 98 persen masyarakat membeli oleh-oleh saat berlibur.

"Bila kita dapat mengembangkan potensi industri oleh-oleh di setiap daerah Indonesia, maka sektor pariwisata daerah tersebut pun akan berkembang, dan kontribusi tehadap perekonomian semakin besar. Peningkatan ekonomi masyarakat di lain pihak akan semakin mendorong kemampuan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata dan berbelanja oleh-oleh khas Nusantara. Jadi potensi industri seputar oleh-oleh ini memang sangat besar," jelasnya.

Senada, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Lokot Ahmad Enda mengatakan pertumbuhan salah satu PDB terbesar kuliner selain fesyen dalam ekonomi kreatif.

Menurutnya kuliner daerah khususnya oleh-oleh tidak lepas dari  kegiatan pariwisata. Wisatawan jika berlibur pasti bertanya tempat wisata dan apa oleh-olehnya atau makanan khasnya apa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement