Sabtu 03 Sep 2016 09:14 WIB

Anak tidak Mau Makan? Jangan Dipaksa

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Mengajak anak makan sesuai pilihan orang tua memang tidak mudah. Tapi ada beberapa trik yang bisa diterapkan agar anak tidak hanya melahap apa yang ia mau.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mengajak anak makan sesuai pilihan orang tua memang tidak mudah. Tapi ada beberapa trik yang bisa diterapkan agar anak tidak hanya melahap apa yang ia mau.

REPUBLIKA.CO.ID, Tak jarang orang tua menjadi kesal saat anaknya sulit makan. Mereka tidak mau membuka mulut atau hanya baru satu dua suap saja sudah bilang kenyang. Kalau sudah begini, banyak orang tua yang menumpahkan kekesalannya dan marah pada anak.

Bagaimana sih seharusnya sikap orang tua saat anaknya sulit makan? Haruskah dipaksa makan dan menghabiskannya?

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, pertama orang tua harus mempunyai pengetahuan cara pemberian makan anak. Menurutnya anak yang tidak mau makan atau hanya makan sedikit pada usia balita itu wajar. Jadi memang tidak bisa memaksakan terus menerus lancar makannya.

Orang tua, lanjutnya, juga sebaiknya introspeksi diri sebelumnya anak melakukan apa sampai tidak mau makan. Boleh jadi, anak habis makan biskuit yang diberikan neneknya atau habis jajan bersama pamannya atau habis minum susu. "Kalau tahu data seperti itu wajar, jadi anak masih kenyang. Dengan kita jadi tahu wajar kalau anak masih kenyang sehingga itu  agak mengurangi stress orang tua. Dan kita bisa berfikir, oke enggak mungkin pada saat ini Saya memaksakan anak makan," ujarnya dalam Peluncuran Program Makan Sehat untuk Anak PAUD yang diselenggarakan oleh Sarihusada di Jakarta, Jumat (2/9).

Jadi sebaiknya diamkan anak dulu dan jangan dipaksa makan. "Kalau anak lagi enggak mau, stop saja dulu makannya," tambahnya.

Dia menyarankan orang tua bisa mengajak anaknya bermain dulu. Nanti kalau anak sudah agak lapar, baru diajak lagi makan. "Kasih jarak waktu, jangan terlalu lama, setengah jam lagi ajak makan," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement