REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sanur Village Festival (SVF) XI/2016 yang berlangsung selama lima hari berakhir Ahad (28/8). Dibanding pelaksanaan SVF tahun sebelumnya, transaksi di ajang tahunan itu naik sebesar 10 persen. "Tahun lalu transaksi dalam SVF hanya Rp 15 miliar, kini mencapai Rp 16,5 miliar," kata koordinator Umum SVF Ida Bagus Wisnu Diwangkara, di Denpasar, Senin (29/8).
Wisnu mengatakan, pemasukan terbesar dalam transaksi SVF diperoleh dari stand food bazar atau kuliner yang tahun ini diikuti 55 stand. Pesertanya adalah kalangan hotel, kafe, dan restoran di wilayah Sanur dan sekitarnya.
Menurut Wisnu, warga senantiasa ingin kembali merasakan pengalaman menikmati kuliner di ajang SVF. Menurur dia, masyarakat begitu terkesan dengan acara makan sambil menikmati sajian hiburan di panggung utama festival.
Sementara itu selain stand makanan, transaksi juga didapat dari 25 stand bazar SVF dan 50 stand peserta Sanur Kreatif Expo. Ke-75 stand peserta yang berasal dari Bali dan wilayah lainya di Indonesia itu menawarkan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti pernik fashion, aksesoris, bunga, tanaman buah, dan berbagai keperluan lain.
“Sejak awal, SVF memang merangkul UMKM yang memiliki kekuatan mendorong perekonomian rakyat,” katanya.
Mengenai jumlah pengunjung, Wisnu mengatakan angkanya melonjak dari tahun lalu sebanyak 80 ribu orang menjadi sekitar 100 ribu orang. Ada pun pengunjung terbanyak adalah pada saat akhir pekan atau Sabtu malam, yakni saat acara panggung hiburan dimeriahkan oleh penyanyi Sandhy Sondoro, serta pada Ahad malam saat Glen Fredly manggung.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur selaku penyelenggaran dan penanggungjawa SVF, Ida Bagus Gde Sidharta mengatakan festival memberikan dampak positif, bukan hanya terhadap pariwisata Sanur, tetapi juga Bali secara menyeluruh. Sidharta yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar dan Ketua PHRI Denpasar ini menilai konsistensi festival selama 11 tahun ini kian meningkatkan kepercayaan publik terhadap upaya Sanur melakukan kreasi dan inovasi pariwisata dan budaya.
Selama lima hari pelaksanaan festival dia mengatakan juga terjadi peningkatan tamu di kawasan Sanur, baik di restoran maupun hotel. Wisatawan yang ingin menikmati ajang SVF, secara langsung mendongkrak tingkat isian kamar hotel (okupansi), naik dari hari-hari sebelumnya 80 persen menjadi kisaran 94 hingga 96 persen. "Banyak tamu yang tidak bisa mendapatkan kamar di Sanur beralih ke hotel di seputar Denpasar," kata Gusde, sapaan akrabnya.