Senin 22 Aug 2016 20:29 WIB

Anang Protes Pengamanan Berlebih di Konser SID

Superman Is Dead (SID)
Foto: Superman is Dead
Superman Is Dead (SID)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah mempertanyakan sikap aparat keamaman yang diduga berlebihan saat mengamankan konser "Superman is Dead" di SMAN 1 Tabanan, Bali, Sabtu (20/8) lalu.

"Saya menolak keras bila aparat keamanan dalam konser SID dalam rangka menekan kebebasan berekspresi. Karena konstitusi telah menjaminnya dengan tegas," kata Anang di Gedung DPR, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (22/80.

Penegasan tersebut merupakan tanggapan atas intimidasi aparat saat konser Superman is Dead (SID) di Bali akhir pekan lalu yang telah menjadi viral di media sosial dan bersumber dari laman resmi SID di fanpage FB SID. "Aksi intimidasi ini harus kita tolak karena bertentangan dengan konstitusi," katanya.

Dalam viral itu disebutkan aparat keamanan, intel dan tentara memeriksa penonton dan pengisi acara agar tidak membawa atribut BTR atau Bali Tolak Reklamasi. Bahkan, disebutkan atribut BTR yang sempat dipasang di drum SID terpaksa dilepas atas permintaan aparat.

Politikus sekaligus musisi ini menilai konser SID merupakan bentuk kebebasan berekspresi yang bukan menggunakan aksi kekerasan. Karena itu, tidak ada alasan bagi aparat untuk bersikap berlebihan. "Aparat harus bisa membedakan kekerasan dengan musik keras," kata Anang.

Dia mengatakan, langkah aparat tersebut tentu harus dikonfirmasi motif dan tujuannya. Jika aparat bertujuan sebagai langkah preventif tentu menjadi lain persoalannya.

"Ini 'kan dipicu soal polemik reklamasi di Bali yang telah berlangsung bertahun-tahun itu. Semestinya persoalan ini segera diselesaikan. Jangan dibiarkan seperti ini," kata Anang.

Menurut dia, sikap SID yang mengampanyekan penolakan reklamasi juga merupakan langkah yang tidak ada masalah karena sebagai warga negara siapa pun berhak menyampaikan pendapatnya di depan publik.

"Apa yang dilakukan SID sah-sah saja. Itu hak warga negara menyampaikan pendapat dan eksepresinya," kata Anang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement