Senin 22 Aug 2016 17:14 WIB

Ini Tantangan Garin Nugroho Menggarap Film Bisu

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Andi Nur Aminah
Garin Nugroho
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Garin Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memproduksi film bisu menjadi tantangan tersendiri bagi sutradara Garin Nugroho. Sejumlah tantangan itu ia jumpai selama proses pembuatan film bisu hitam putih perdananya, Setan Jawa, yang akan segera dirilis.

"Tidak ada referensi film bisu di Indonesia, sementara seni akting untuk film bisu sangat berbeda dengan film biasa," ungkap Garin saat menggelar konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (22/8).

Karena terbatasnya referensi, Garin mengeksplorasi gerak tubuh beragam seni tradisi Indonesia. Lantas, unsur-unsur itu ia kombinasikan dengan sejumlah referensi film bisu dari Eropa dan Amerika.

Menurut Garin, daya tarik utama film bisu adalah ekspresi dan gerak tubuh para pemainnya. Ketiadaan dialog justru membuat seluruh adegan bisa lebih bercerita dan membangkitkan imajinasi.

Garin juga menyatukan dua unsur tari yang cukup bertolak belakang dalam film yang proses syutingnya berlangsung di Solo dan Yogyakarta itu. Ia mengombinasikan gerak tari Jawa yang cenderung menyampaikan sesuatu secara tidak langsung dan pola-pola tari kontemporer yang gamblang ketika menyatakan sesuatu.

"Keduanya digabung dan inilah keindahan dari Setan Jawa. Karena itu saya juga memilih pemain-pemain yang ekspresi dan geraknya khas agar cocok dengan film bisu," ucap Garin.

Setan Jawa yang diproduksi Garin tepat pada 35 tahun ia berkarya mengusung tema langka mengenai praktik pesugihan di Pulau Jawa sekira abad ke-20 . Film yang pemutarannya bakal diiringi lantunan langsung orkestra gamelan itu akan diputar perdana di Gedung Teater Jakarta (3/9-4/9) dan di Melbourne, Australia, pada Februari 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement