Selasa 16 Aug 2016 14:00 WIB

Cerdas Finansial Bagi Pengusaha

Menjadi pengusaha
Foto:
Menjadi pengusaha

2.    Skill (laba rugi)

Tidak ada yang namanya impas dalam kondisi nyata, kecuali di teori akuntansi.  Yang namanya impas mungkin iya secara keuangan, tetapi ketika Anda telah mengeluarkan tenaga, pikiran, penolakan oleh konsumen dll sebenarnya Anda lagi mengalami defisit secara intelektual.

Sehingga parameternya adalah Anda surplus atau minus! Untuk mengetahui Anda mengalami surplus (berlebih) atau minus (berkurang) adalah hitung pemasukan yang pasti bulanan Anda.

Sekarang Anda coba cek dari mana saja asal income Anda, dan ini juga berlaku untuk karyawan Anda, yakni dari Gaji/gaji yang Anda tetapkan persentasenya (termasuk bonus dan THR), Fee atau honor, Komisi penjualan, Bagi hasil tabungan/deposito, Royalti atau karya intelektual, Keuntungan Investasi emas, Reksadana, Obligasi/Sukuk, Saham dll, Profit usaha yang dijalankan pihak lain dan seterusnya.

Hitung pemasukan dari yang pasti-pasti saja, dan ambil siklus bulanannya. Begitupun dengan menghitung pengeluaran rutin bulanan, mana saja yang menjadi kewajiban rutin dan kebutuhan (necessity) Anda.

Tinggal mengurangkannya, pemasukan di kurang pengeluaran, apakah surplus atau minus.

Adapun Rumus Alokasi Pemasukan adalah 1234.

Maksudnya 1234 berarti persentase, yakni :

10 persen untuk Sosial (Zakat, Sedeqah, Infaq)

20 persen untuk Masa Depan (proteksi, menabung, Investasi)

30 persen uang Angsuran (bisa semakin kecil, jika profit meningkat)

40 persen uang Necessity (uang kebutuhan sehari-hari)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement