Kamis 04 Aug 2016 08:48 WIB

Brownies Ikan Nila Jadi Ikon Oleh-Oleh Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Indira Rezkisari
Brownies ikan nila Sukabumi
Foto: Republika/Riga Iman
Brownies ikan nila Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Brownies biasanya dikenal masyarakat umum sebagai penganan atau kue yang berbahan cokelat dan rasanya manis. Namun, di Sukabumi brownies ini dibuat dengan cita rasa yang baru dan bernilai gizi tinggi. Brownies tersebut dibuat dengan bahan dasar daging ikan nila.  

Inovasi ini dikembangkan oleh pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (Kube) Saluyu di Kampung Limbangan, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Pengembangan brownies nila ini dilakukan sejak 2010 lalu oleh warga Kampungan Limbangan Sukaraja.

Nila dipilih karena ikan tersebut banyak dibudidayakan oleh warga di Kampung Limbangan. Enam tahun berlalu, brownies unik dari inovasi pelaku UKM ini sudah dikenal secara luas baik nasional maupun luar negeri. Bahkan, sejumlah daerah di Indonesia belajar membuat brownies nila ke Sukabumi. Mereka berasal dari kalangan pemerintah daerah hingga para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.

‘’ Awalnya pada 2008 hanya produksi dendeng nila, tapi akhirnya berkembang ke brownies nila,’’ ujar Nurhasanah, koordinator Kube Saluyu kepada Republika.co.id.  Inovasi ini lahir karena ingin membuat terobosan agar warga gemar mengkonsumsi ikan dan menggunakan sumber daya yang melimpah di desa tersebut yakni ikan nila.

Ia juga awalnya seorang petani pembudidaya ikan nila di kampungnya. Nurhasanah menerangkan, pembuatan brownies masih menggunakan bahan dasar cokelat, tepung terigu, dan telur dicampur dengan daging ikan nila. Penggunaan ikan nila ini di brownies tidak berasa amis. Sehingga rasa cokelatnya masih kental terasa.

Selain brownies, para pelaku UKM Saluyu ini membuat olahan ikan lainnya yang berbahan dasar nila. Contohnya balado tulang nila yang diolah sehingga enak dimakan. Produk lainnya yakni sosis nila, dendeng, bakso, keripik baby fish, dan jenis olahan lainnya.

Dalam sebulan ujar Nurhasanah, nila yang digunakan untuk membuat olahan ikan mencapai sebanyak 600 kilogram. Banyaknya kebutuhan akan nila ini turut mendongkrak bangkitnya budidaya ikan nila di Kecamatan Sukaraja. Bahkan, harga ikan nila yang dulunya hanya Rp 8 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram.

Sejumlah produk yang berbahan dasar nila ini ungkap Nurhasanah sudah mendapatkan sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga (P-IRT) dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga dari segi kualitas sudah terjamin dan mengandung kandungan yang bergizi. Harganya dari Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per kemasan.

Uniknya kue brownies nila ini mampu memikat pembeli dari berbagai daerah. Hal ini ditunjukkan dengan pemasaran brownies nila dan olahan lainya yang sudah menjangkau sejumlah wilayah Indonesia. Di antaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam, dan daerah lainnya. Pemasaran produk brownies ini juga dilakukan secara daring.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement