Selasa 26 Jul 2016 20:00 WIB

Bayi Butuh Ketenangan Saat Belajar Bahasa

Tampak seorang ibu tertawa dan berbicara kepada bayinya
Foto: corbis
Tampak seorang ibu tertawa dan berbicara kepada bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi ternyata membutuhkan ketenangan saat belajar kata. Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat.

Dalam penelitian itu menunjukan bahwa bayi kesulitan menangkap sebuah kata baru bila ada suara keras di sekitar mereka, seperti dari televisi. “Rumah zaman modern ini diisi banyak distraksi suara, seperti TV, radio atau orang bicara, yang bisa mempengaruhi bagaimana mereka belajar kata di usia awal,” kata salah satu penulis penelitian Brianna McMillan, mahasiswi doktoral psikologi di University Wisconsin-Madison, dikutip dari LiveScience.

Penelitian itu juga menyarankan orang dewasa harus waspada pada perkataan mereka saat berada di lingkungan yang dekat dengan anak-anak.

Mereka meneliti bayi usia 22-30 bulan dan memainkan suara pelan atau keras saat anak-anak diajari dua kata baru. Anak-anak diperdengarkan kata tersebut melalui sebuah kalimat lalu diberi gambar yang menunjukkan kata-kata tersebut.

Terakhir, mereka diberikan dua gambar berbeda dan diminta menunjukan gambar mana yang berhubungan dengan kata yang baru mereka pelajari.

Para peneliti menemukan ketika suara latar pelan, mereka dapat belajar kata-kata baru. Saat peneliti menunjukkan dua gambar, anak-anak cenderung melihat ke gambar yang benar , menunjukan pengetahuan mereka bertambah. Tetapi, ketika suara latar kencang atau bising, anak melihat ke gambar yang benar juga ke yang salah.

Hal serupa juga terjadi pada anak-anak yang berusia lebih muda maupun tua. “Tampak bahwa anak-anak menghadapi, dalam tingkat sedang, suara latar saat belajar. Suara yang lebih keras menghambat pembelajaran,” kata para penliti.

Tetapi, masih ada cara belajar lainnya meskipun anak-anak berada di tempat yang bising. Dalam percobaan lainnya, para peniliti mengajari dua kata baru di tempat yang sepi. Lalu, mereka menunjukan gambar kata tersebut, di tempat yang bising. Anak masih dapat belajar kata baru yang mereka pertama dengar di tempat sepi.

Temuan tersebut, mengindikasikan bahwa memberikan kesempatan belajar di tempat yang sepi dapat mengompensasi efek yang didapat di lingkungan yang bising.

Para peneliti berpendapat perlu ada studi lanjutan di lingkungan langsung, bukan hanya di tempat penelitian, untuk benar-benar memahami cara bayi belajar bahasa. Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Child Development pada 21 Juli 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement