Senin 25 Jul 2016 05:22 WIB

Mona Ratuliu Asuh Anak dengan Metode Konsekuensi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Mona Ratuliu
Foto: Republika/Desy Susilawati
Mona Ratuliu

REPUBLIKA.CO.ID, Selebritas Mona Ratuliu tidak menerapkan sistem punishment and reward dalam mengasuh anak-anaknya. Namun ia menerapkan pentingnya hak dan kewajiban. Jika anak menginginkan sesuatu, dia harus memenuhi kewajibannya.

“Saya tidak melakukan punishment and reward, Saya melakukan berjuang dan konsekuensi. Jadi makanya kalau mau mainan ada syaratnya dulu, itu bukan reward, tapi mainannya ada di depan dulu,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta belum lama ini.

Mona mengatakan ini serupa dengan kita yang hendak ikut lomba lari. Mau ikut lomba lari karena hadiahnya sepeda motor, karena kita sedang sangat memerlukan sepeda motor. Karena itu kita akan cari cara bagaimana supaya menang. Apakah dengan berlatih setiap hari, atau berlatih intens, apapun itu yang dinilai Mona adalah perjuangannya.

“Sama juga kaya Raka, ingin Lego, ah suruh coba makanan dulu, buat dia kan enggak enak, tapi dia mau melakukan yang enggak enak, buat mendapatkan yang enak, anak-anaknya kan enggak gitu sebenarnya, tapi anak belajar untuk berjuang,” ujarnya.

Mona menambahkan dia juga tidak menerapkan punishment tapi konsekuensi. Misalnya anaknya ada yang menumpahkan air, maka anak harus mengelap tumpahan airnya sendiri. Menurutnya, itu bukan hukuman tapi konsekuensi atas apa yang sudah dilakukan.

Atau misalnya dia di mal dan ingin membeli mainan. Lalu Mona akan mengizinkan tapi syaratnya, Raka di rumah harus makan nasi. Kalau di rumah, mainan sudah telanjur dibelikan, tapi nasinya belum dimakan. Mona lalu memberlakukan konsekuensinya,

“Saya biasanya di depan sudah ngomong konsekuensinya, sudah beliin mainan, syaratnya di rumah mau makan nasi, kalau di rumah enggak mau makan nasi, konsekuensinya nanti seminggu tidak boleh minum susu, dia suka banget susu, setiap hari harus minum susu, oke seminggu enggak boleh minum susu. Ada konsekuensi yang dikasih di depan, kalau enggak makan nasi, konsekuensinya jalan, jadi bukan punishment, dalam hidup ini juga kan kalau kita melakukan segala sesuatu yang enggak bertanggung jawab, toh akan ada konsekuensi,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement