Ahad 17 Jul 2016 21:17 WIB

Pesona Pantai Patek dan Kisah Pendaratan Armada Hayam Wuruk

Pantai Patek, berada di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Foto: suherdi riki/republika
Pantai Patek, berada di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Oleh: Angga Indrawan, Wartawan Republika Online

Senja hampir dijemput cakrawala di perairan tenang Panarukan, Jawa Timur. Semilir angin mesra mencumbu padi-padi yang telah menguning tak jauh dari bibir pantainya. Lokasi ini masih begitu saya ingat namanya, Pantai Patek, berada di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, lima kilometer di sebelah utara pusat Kota Situbondo.

Pantai Patek yang 'menjingga' menyajikan panorama indah yang begitu sayang dilewatkan ketika mampir ke Situbondo. Panorama matahari terbenam, jernihnya air yang memperlihatkan dasar pantai, menjadikan pantai ini menggenit ingin dikunjungi wisatawan. 

Pantai Patek begitu istimewa karena pantainya yang jarang berpasir. Sekeliling pantai terhampar batu karang yang berbaris rapi memecah ombak. Bunyian debur ombak yang membawa irama alam nan indah, irama yang tak seorang musisi pun mampu meraba notasinya.

Pantai Patek masih jarang dikunjungi wisatawan. Selain posisinya yang tidak masuk dalam rute transportasi umum, di sini juga pengunjung hanya bisa menikmati pemandangan. Kondisi pantainya memang tidak begitu direkomendasikan untuk anak-anak berenang. 

Di sepanjang pantai, berjejer gubuk-gubuk terbuka untuk pengunjung dapat menyaksikan kemolekan pantai yang memberi ilham para pelantun sajak. Pun begitu saat saya datang sore itu. Satu dua seniman dengan gaya nyentrik, asyik larut dalam keindahan Pantai Patek.

Melalui gubuk-gubuk itu, pengunjung juga siap dimanjakan dengan sejumlah sajian kuliner laut yang dijual para pedagang sepanjang pantai. Ikan segar, siap dibakar para pedagang menuntaskan hak perut-perut pengunjung yang lapar. Jangan salah, kuliner bakar di Pantai Patek dijual dengan harga yang merakyat, sebab, para penjual adalah mereka nelayan yang langsung menangkapnya dari perairan.

Dari pantai ini pula, terlihat secara utuh Gunung Argopuro, gunung milik Situbondo, meski sebagian kaki gunungnya berada di Kabupaten Probolinggo. Gunung Argopuro merupakan bekas gunung berapi aktif yang terletak di Situbondo. Gunung dengan ketinggian 3.088 mdpl yang memiliki satu puncak begitu eksotis: puncak Rengganis.

Saksi Pendaratan Hayam Wuruk

Satu hal yang masih menjadi banyak perdebatan tentang pantai Patek. Konon, di pantai inilah salah satu raja Majapahit, Hayam Wuruk pertama kali menjejakkan kakinya di bumi Panarukan. 

Dalam kisah yang tertulis dalam kitab Negarakertagama, Hayam Wuruk dalam satu purnama pada 1593, merapat di salah satu pantai Panarukan bersama beberapa pasukan ekspedisinya. Pantai Patek, diklaim sebagai pantai tempat kapal sang raja merapat. Ini dikaitkan dengan cerita dalam kitab itu yang menyebut Hayam Wuruk merapat di sebuah pantai yang posisinya memanjang dari utara ke selatan.

"Hanya pantai Patek yang seperti itu di Situbondo," ungkap aktivis sejarah dan budaya Panarukan, Erwin.

Panarukan memang sudah berabad lampau di bawah kekuasaan Majapahit. Tak hanya Hayam Wuruk, sang raja pertama, Raden Wijaya pun dipastikan banyak membekaskan jejak peninggalan di Panarukan. 

Salah satu cerita yang mashyur, adalah saat Raden Wijaya menghibahkan wilayah Panarukan yang dahulunya hutan ini kepada Arya Wiraraja, yang kemudian membangun sebuah kerajaan Blambangan. Wilayah ini diberikan sebagai balas budi Raden Wijaya atas bantuan Arya Wiraraja dalam suaka atas kejaran Jayakatwang, Raja Kediri. 

Juga tertuang dalam Babad Raja Blambangan, Raden Wijaya memberi mandat penuh atas wilayah Gunung Brahma (Gunung Bromo), wilayah timur di Jawa TImur, termasuk Situbondo, hingga Selat Bali. Arya Wiraraja memerintah di Blambangan sejak 1294 hingga 1301.

Terlepas dari semua sejarah tentang keberadaannya, Pantai Patek tetaplah menyisipkan satu pusaka wisata yang tiada tara. Keberadaannya patut diperhitungkan sejajar dengan sejumlah destinasi wisata bahari lainnya sepanjang pesisir utara Pulau Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement