Jumat 15 Jul 2016 22:51 WIB

Begini Cara Nestle Ciptakan Lingkungan yang Kondusif di Kantor

Nestle menggelar Pop Up Day Care selama tiga pekan
Foto: IST
Nestle menggelar Pop Up Day Care selama tiga pekan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nestle Indonesia menggelar Pop Up Day Care selama tiga pekan dalam rangka perayaan Idul Fitri 2016. Acara bertema 'Kids Well Being' itu digelar berangkat keyakinan akan pentingnya suatu perusahaan untuk menyediakan lingkungan yang kondusif dan mendukung bagi para karyawan serta keluarganya.

Mulai dua pekan menjelang Lebaran hingga satu pekan sesudahnya, para karyawan dapat membawa buah hatinya yang berusia enam bulan sampai enam tahun ke kantor dan dapat menitipkan mereka di Pop Up Day Care. “Di Indonesia, mudik sudah menjadi tradisi menjelang Lebaran. Begitu pun dengan asisten rumah tangga yang juga ingin berkumpul dengan sanak keluarganya," ujar Legal and Corporate Affairs Director Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7).

Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang harus bekerja. "Untuk itu, kami ingin membantu para karyawan yang masih bekerja untuk dapat membawa serta anak-anaknya ke kantor dan beraktivitas bersama anak-anak lainnya di Pop Up Day Care tanpa perlu merasa khawatir akan kesejahteraan anak dikala ditinggal mudik asisten rumah tangga."

Bekerja sama dengan Langkahku Child and Family Educare, Pop Up Day Care Nestlé menghadirkan lebih dari sekedar tempat penitipan anak. Ruang-ruang rapat yang tersedia di lantai 7 kantor pusat Nestlé Indonesia selama tiga pekan diubah menjadi ruang Pop Up Day Care ramah anak yang menyediakan berbagai aktivitas yang memperkenalkan anak terhadap pola hidup bersih, sehat dan aktif.

“Mulai dari sarapan pagi, adik-adik yang bergabung di Pop Up Day Care mendapatkan makanan dan minuman bergizi yang dilanjutkan dengan senam pagi bersama," ujar dia.

"Berbagai aktivitas menarik lainnya seperti membuat kerajinan, story telling, science project, cooking class hingga kids dance dan pertunjukkan boneka juga disediakan untuk mendorong mereka belajar berinteraksi dengan lingkungan sekitar serta menumbuhkan rasa percaya diri," kata Debora Tjandrakusuma menambahkan.

Helena Kartika Schotanus, Demand Supply Planning Manager yang juga ibu dari dua putra mengungkapkan, “Pop Up Day Care ini benar-benar sebuah inisiatif yang bagus! Sibian dan Sibran begitu menikmatinya. Bahkan, si kakak suka menangis ketika saya jemput karena masih ingin bermain dengan teman-temannya. Saya melihat program ini berhasil menggabungkan tiga elemen dengan seimbang yaitu kegiatan bersenang-senang, stimulasi dan waktu beristirahat.”

  

Pop Up Day Care Nestlé Indonesia tahun ini juga menyelenggarakan parenting talkshow bertema “Melengkapi Tumbuh Kembang Anak dengan Neurokinestetik” bersama Pakar Neurosains Terapan dr Anne Gracia, Sp.S. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya memberikan rangsangan atau stimulasi neurokinestetik agar anak mencapai tumbuh kembang optimal.

“Neurosains meneliti secara mendalam perihal kematangan fungsi otak. Ternyata, penelitian menunjukkan usia anak tidak berbanding lurus dengan kematangan fungsi otak," ucap dia.

Bisa saja anak yang usianya enam tahun memiliki tingkat kematangan fungsi otak yang setara dengan anak usia dua tahun. "Hal ini terjadi karena otak sebagai sumber kontrol gerak tidak mendapatkan banyak stimulus sehingga sel-sel syaraf otak tidak terkoneksi. Rangsangan atau stimulasi ini dapat diberikan antara lain dengan bermain dan belajar yang melibatkan gerakan tubuh,” ujar dr Anne. 

Debora menambahkan, bagi mereka yang paling penting adalah membantu orang tua dan anak-anak menjalani hari dengan bahagia. Apabila orang tua khawatir dengan kondisi anak yang ditinggalkan, tentunya ia tidak dapat bekerja dengan maksimal karena fokusnya terpecah.

"Untuk itu, kami harap Pop Up Day Care dapat membantu para karyawan kami untuk menanggalkan kekhawatiran tersebut dan berharap agar kegiatan ini dapat terus dilangsungkan setiap tahunnya di kantor pusat Nestlé Indonesia,” ucap Debora.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement