REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Banyak orang percaya makanan berlemak dan makanan manis dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Akan tetapi, sebagian peneliti terkemuka justru menyebut keyakinan semacam itu tidak memiliki bukti ilmiah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh British Association of Dermatologists mengungkap, sedikit sekali bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan manis dan berlemak seperti cokelat atau hidangan cepat saji bisa menyebabkan jerawat.
Namun demikian, satu buku terbaru yang ditulis dermatologis asal Inggris berjudul ‘Perfectly Clear: The Perfect Guide to Clear Skin’ mengatakan, membatasi konsumsi karbohidrat olahan seperti gula, tepung putih, dan pasta, malah dapat mengurangi jerawat.
Sementara, hasil penelitian dari British Medical Journal menunjukkan, mengonsumsi susu dalam kadar tinggi, terutama susu skim dapat meningkatkan keparahan jerawat. Tapi, hal itu tampaknya tidak berlaku untuk makanan mengandung minyak lainnya secara umum.
Dilansir laman The Guardian, jerawat lebih dikarenakan tersumbatnya kelenjar penghasil minyak di kulit. Kondisi itu kemudian menyebabkan munculnya komedo, warna kemerahan, dan bintik-bintik nanah karena menyusupnya bakteri di daerah kulit tersebut. Produksi minyak di kulit (sebum) meningkat akibat hormon seks, sehingga menimbulkan jerawat di wajah orang-orang pada masa remaja mereka.
“Jerawat tidak disebabkan oleh kulit yang kotor. Diet atau asupan makanan yang masuk ke tubuh diyakini lebih memiliki peran, meskipun dalam jumlah kecil. Jadi, ada baiknya anda mengubah pola diet Anda,” tulis praktisi kesehatan asal Inggris, Dr Luisa Dillner.
Menurut dia, makanan dengan indeks glikemik (HGI) tinggi membuat glukosa darah naik dengan cepat dan meningkatkan pelepasan hormon seks, sehingga memicu jerawat. Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui dengan jelas mengapa susu skim dapat memperparah jerawat.