Kamis 07 Jul 2016 21:38 WIB

Badut TMII: Meski Berkeringat Tetapi Harus Happy Terus

Rep: Marniati/ Red: Bayu Hermawan
Badut
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Badut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran badut di tempat wisata selalu menambah kemeriahan suasana, seperti di Taman Mini Indonesia Indah. Keceriaan pengunjung seolah menjadi penawar bagi orang-orang yang bekerja sebagai badut, meski ia harus mandi keringat karena mengenakan kostum badut.

Salah satu orang yang bekerja sebagai badut adalah Syukur. Saat libur lebaran tahun ini, ia mengenakan kostum kelinciu berwarna merah dan mangkal di Taman Tugi Api Pancasila TMII.

Kehadiran Syukur menambah keceriaan suasana disana. Pengunjung pun antusias untuk sekedar memegang hingga berfoto bersama, dengan membayar seikhlasnya mulai dari 2000 rupiah, 5000 atau bahkan 10 ribu rupiah.

Pria asal Cirebon itu mengaku tidak ingin merinci berapa penghasilannya satu hari dalam menjalani profesi badut. Khususnya di momen lebaran.  Tapi yang pasti penghasilan tersebut cukup untuk biaya makan keluarga sehari-hari.

"Kalau penghasilan Alhamdulillah cukup untuk hidup," ujar Syukur saat ditemui usai menghibur pengunjung TMII, Kamis (7/7).

Sehari-harinya, Syukur memang berprofesi sebagai badut. Namun baru kali ini ia menghibur pengunjung di tempat wisata pada saat libur lebaran. Biasanya, jika sedang tidak libur lebaran ia beroperasi di taman-taman saja. Di tempat-tempat yang tidak mengganggu ketertiban umum.

Pria berusia 40 tahun ini mengaku gerah mengenakan kostum badut sepanjang hari. Belum lagi ia tetap harus melayani pengunjung yang selalu menghampiri. Bahkan jika ada kecil yang menangis saat didekati, ia harus bisa berpose lucu hingga sang anak diam.

Syukur biasanya menggerakan tangan dan badannya untuk menghibur anak-anak.  Kendati demikian, ia tetap merasa bahagia dan bersyukur dengan profesi yang dijalani. Ia sendiri tidak mengetahui sampai kapan menjalani profesi ini. 

Baginya dalam menjalani profesi ini prinsip yang harus dibangun yaitu ikut merasa senang jika pengunjung juga senang.  Untuk itu ia selalu berusaha tetap bahagia saat menjalani profesi ini. Sehingga pengunjung yang mendekatinya juga ikut merasakan kesenangan.

"Harus happy terus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement