REPUBLIKA.CO.ID, Daging giling bisa busuk dengan sangat cepat. Alasannya karena proses penggilingan membuat luas permukaan daging terkena oksigen. Dan oksigen merupakan salah satu sumber utama timbulnya bakteri kecil yang menyebabkan keracunan makanan. Tapi tidak hanya itu, struktur daging giling pada dasarnya membentuk banyak kantong-kantong udara kecil di seluruh daging. Dan kantong-kantong kecil ini menjadi tempat berkembang biak para bakteri.
Keracunan makanan dan pembusukan makanan adalah dua hal yang berbeda. Pembusukan disebabkan oleh bakteri, tetapi bakteri yang menyebabkan pembusukan tidak benar-benar membuat Anda sakit. Kecuali bakteri salmonella atau e. coli yang memang menyebabkan keracunan makanan.
Proses pembusukan makanan, di sisi lain adalah hanya sebuah istilah umum berbagai tanda-tanda untuk mengkomunikasikan antara indera penciuman, penglihatan, atau sentuhan, bahwa Anda sebaiknya tidak makan makanan tersebut.
Dengan kata lain, pembusukan adalah fungsi kesegaran (atau ketiadaan), sedangkan kontaminasi (yaitu makanan yang tercemar oleh jenis patogen yang dapat membuat Anda sakit) dapat terjadi bahkan dalam makanan yang dinyatakan "segar."
Karena itu, jika daging sapi Anda terkontaminasi dengan patogen, dan kemudian Anda membiarkannya di lemari es sampai mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan, patogen akan dikalikan bersama dengan bakteri pembusuk.
Dalam kasus daging giling, Hal pertama yang terjadi ketika Anda mendeteksi kebusukan di daging adalah dengan adanya lendir. Jika daging terasa berlendir, itu menandakan kualitas daging yang mulai buruk. Lendir di permukaan disebabkan oleh penumpukan sel bakteri.
Selanjutnya adalah bau. Jika Anda mencium bau yang tidak sedap, itu tandanya busuk dan bau ini disebabkan oleh gas-gas yang dihasilkan oleh bakteri.
Terakhir, daging sapi berubah warna dari warna merah segar menjadi warna abu-abu pucat.
Jadi singkatnya, jika daging sapi Anda berwarna abu-abu, berlendir atau bau, itu tanda daging yang Anda miliki busuk, dikutip dari Culinary Arts.