Jumat 24 May 2019 15:32 WIB

Burger dan Steak Kurang Matang, Lebih Bahaya Mana?

Burger dari daging giling harus mencapai suhu masak 160 derajat.

Daging setengah matang.
Foto: Pixabay
Daging setengah matang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daging yang dimasak kurang matang tentu berisiko membahayakan tubuh akibat bakteri yang tidak mari. Apalagi telah diketahui jika sumber keracunan makanan nomor satu adalah daging kurang matang.

Tetapi sebagian orang memang banyak yang tidak bisa menahan godaan dari olahan daging seperti pada steak atau burger yang masih setengah matang. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, salah satu cara memastikan daging aman dikonsumsi, yaitu dengan menggunakan termometer daging untuk mengetahui suhu daging.

Baca Juga

Akan tetapi, rupanya temuan menunjukkan, daging kurang matang pada burger alias daging giling lebih berbahaya dari steak kurang matang. Burger kurang matang bisa menjadi makanan beracun bagi tubuh, dikutip dari Reader's Digest.

Alasan mengapa daging giling kurang matang tidak aman yaitu terkait proses fabrikasi. Ted Siegel, koki sekaligus Instruktur di Institut Pendidikan Kuliner mengatakan biasanya patogen ditemukan di permukaan jaringan daging. Setelah mulai menggiling daging, ada penyebaran patogen di lebih banyak daging di luar permukaan.

"Jika menyajikan burger kurang matang, patogen ini belum terbunuh dan masih hidup dalam daging, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan," ujarnya.

Untuk menghilangkan risiko ini, Academy of Nutrition and Dietetics mengimbau daging giling perlu mencapai suhu masak 160 derajat Fahrenheit agar aman dikonsumsi, dan membuatnya matang.  

Di sisi lain, orang masih dapat menikmati steak kurang matang. Sebab patogen hanya ada di permukaan. Begitu steak itu terbakar, patogen umumnya terbunuh saat dimasak dan steak dapat disajikan pada tingkat kematangan yang lebih rendah, dari kurang matang ke matang sedang.

Daging panggang juga bisa dimakan kurang matang, artinya daging hanya perlu mencapai 145 derajat Fahrenheit untuk dikonsumsi. Para ahli menyarankan bahwa penggunaan termometer daging adalah cara paling aman untuk memastikan keamanan makanan dan merupakan cara yang baik untuk menghindari kesalahan memasak daging.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement