REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia melakukan mudik ketika menjelang Lebaran. Meski harus berkutat berjam-jam di dalam kendaraan, bukan berarti tidak bisa tambil bergaya dengan busana.
Dian Pelangi mengatakan, jika melakukan perjalanan mudik yang harus dikedepankan merupakan kenyamanan. Tapi bukan berarti mengenakan daster yang sering dikenakan saat bersantai di rumah.
"Gunakan bahan-bahan yang memang bisa menahan dingin, kaya di mobil terus, pastikan bisa tahan dingin kaya bahan sweater atau rajut," ujar desainer muda ini. Hindari pula menggenakan busana dengan detail-detail, seperti penggunaan payet atau aksesoris yang terlalu banyak.
Untuk penggunaan bawahan, Dian menganjurkan untuk menghindari celana jeans. Tujuannya untuk memberi ruang dan napas bagi kulit agar tidak membuat kulit lelah sebab ketatnya celana. Untuk alasan kaki, disarankan untuk mengenakan sepatu yang nyaman ketimbang sendal. Sendal dinilai tiak memberikan efek hangat dan membuat kedinginan saat melakukan perjalanan yang lama.
"Kalau buat hijaber, gunakan kerudung yang nyaman juga, kalau bisa jangan banyak jarum, kalau bisa malah kerudung instan, jadi kita nggak repot kerudung miring sana-sini," katanya.
Sedangkan untuk riasan Lebaran, Dian lebih senang dengan yang minimalis tapi tetap memberikan kesan segar. Biasanya warna bibir menjadi fokus utama untuk memberikan kesan tersebut. Dengan riasan minimalis dan warna bibir yang menonjol tidak akan memberikan efek pucat. Dian lebih suka menggunakan warna pink tua untuk memaksimalkan warna bibirnya.
Selain memaksimalkan warna bibir, Dian juga menggunakan eyeliner dan merapikan alis. Dengan menggunakan eyeliner akan memberikan kesan mata tidak mengantuk dan capai meski dalam perjalanan sering kali tidur dan bangun.
(baca: Tetap Higienis Meski Terpaksa Jajan di Jalan Saat Mudik)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
