REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Biasanya para asisten rumah tangga (ART) mudik ke kampung halamannya.
Alhasil para orangtua terpaksa mencari pembantu musiman atau pembantu infal selama lebaran. Para orangtua diingatkan agar hati-hati saat memilih pembantu infal.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh mengimbau orang tua untuk berhati-hati memilih pembantu infal yang marak setiap Idul Fitri tiba. Seruan ini berkaitan dengan tanggung jawab pengasuhan anak tetap berada di tangan orangtua. "Di tengah kesibukan menyiapkan mudik dan libur Lebaran, orang tua tetap memiliki tanggung jawab untuk mengasuh anak secara baik," kata Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/6).
Niam menyebut, ART menjalankan fungsi substitusi dalam pengasuhan anak karena yang punya tanggung jawab tetap orang tua. Menurut dia, pengasuhan anak tidak bisa digantungkan sepenuhnya kepada pembantu, khususnya yang baru dikenal. KPAI mencatat pada tahun lalu, tingginya pelanggaran pengasuhan anak yang dilakukan pembantu infal setiap musim libur lebaran tiba.
Kasus mulai dari kekerasan fisik hingga kejahatan seksual terjadi pada lebaran tahun lalu. "Ini terjadi karena kelalaian orang tua. Oleh sebab itu, kita mengimbau orangtua tetap menjadi yang terdepan dalam mengasuh anak," ujar Niam yang baru meluncurkan buku biografi 40 tahun dirinya.