Rabu 08 Jun 2016 07:33 WIB

Tiga Tren Yoga yang Perlu Anda Ketahui

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Olahraga yoga
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Olahraga yoga

REPUBLIKA.CO.ID, Yoga alias latihan olah tubuh, napas, dan meditasi sudah jadi gaya hidup yang dilakoni para sosialita di kota besar. Apakah Anda seorang pemula, ahli, atau bahkan belum pernah mencoba latihan yoga, tiga tren yoga unik dari berbagai wilayah berikut bisa jadi informasi menarik.

Aerial Yoga

Mantan pesenam sekaligus penari Broadway Christopher Harrison adalah salah satu pionir aerial yoga alias yoga udara. Lewat kelasnya yang sudah tersebar di seluruh dunia sejak tahun 2007, Harrison membuktikan bahwa teknik yoga demikian bisa lebih merelaksasi serta memfokuskan pikiran dan aliran energi pada tubuh.

Ia menggunakan tempat tidur gantung dalam praktik yoga, bahkan menciptakan sendiri Hammock antigravitasi untuk berlatih. Posisi menggantung di udara dipercaya Harrison membuat seseorang lebih ringan secara fisik dan mental sehingga akan lebih mudah untuk membuka pikiran.

Yoga Sculpt

Tren yoga ini bisa membuat seseorang menambah massa otot, mengurangi lemak, dan memperbaiki metabolisme tubuh. Kelas yoga sculpt juga akan mencegah peregangan berlebihan di bawah arahan seorang instruktur.

Seperti halnya latihan berbasis beban lain, yoga sculpt sangat memperhatikan teknik dan bentuk latihan. Yoga jenis ini sudah menjadi tren besar di Los Angeles dan sekarang mulai muncul di sejumlah tempat lain.

Rage Yoga

Jika Anda berlatih yoga tapi masih belum merasakan kedamaian batin, Anda bisa mencoba rage yoga alias yoga kemarahan. Yoga ini menawarkan cara lain seperti berlatih di pub serta menjanjikan penghilang stres dengan umpatan alih-alih meditasi serta minuman beralkohol setelah kelas alih-alih smoothie hijau.

Tren ekstrem ini mulanya berkembang di Alberta, Kanada, lantas menyebar ke tempat lain. Identik dengan rage yoga adalah Bad Yogi, pegiat yoga yang menyediakan kelas daring, diperuntukkan bagi mereka yang ingin berlatih yoga tanpa memaknainya dalam pakem tradisional, dikutip dari The Malay Mail Online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement