Senin 06 Jun 2016 07:15 WIB

WRS Kerja Sama Pelestarian Jalak Bali dengan Konservasi Indonesia

Kawasan Bali barat juga terkenal sebagai daerah penangkaran Jalak Bali.
Foto: dok Republika
Kawasan Bali barat juga terkenal sebagai daerah penangkaran Jalak Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalak Bali (Bali Mynah) dan Jalak Suren (Black-Winged) merupakan dua dari 45 jenis burung di Asia Tenggara yang terancam punah. Pelestarian terhadap dua jenis burung ini pun penting untuk dilakukan demi menjaga keberadaannya, terutama di habitat aslinya di Indonesia.

Wildlife Reserves Singapore (WRS) selaku pengelola Taman Burung Jurong di Singapura dalam rangka ulang tahunnya ke-45, memperkuat jalinan kerja sama dengan dua mitra konservasi di Indonesia. Yaitu Yayasan Begawan di Bali dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga.

Dr Cheng Wen-Haur, Deputy Chief Executive Officer dan Chief Life Sciences Officer Wildlife Reserves Singapore, mengatakan, saat ini sekitar 45 jenis burung di Asia Tenggara dinyatakan terancam punah. Mereka juga menghadapi berbagai ancaman antara lain kehilangan habitat asli serta perburuan untuk perdagangan satwa piaraan ilegal.

"Kami tetap berkomitmen untuk memberi satwa yang terancam kepunahan suatu kesempatan untuk bertahan di masa depan melalui dukungan kami secara terus menerus kepada pelestarian burung di Asia Tenggara dan di dalam negeri," kata dia.

Bersama Yayasan Begawan, WRS melakukan kerja sama sejak tahun 2012 dengan melibatkan dan mendidik masyarakat setempat dalam menciptakan satu populasi satwa liar berkelanjutan. Diperkirakan saat ini hanya tinggal kurang dari 100 burung Jalak Bali di alam liar.

Sementara di Pusat Konservasi Pembiakan Satwa Cikananga, WRS bermitra untuk memelihara dan membiakkan beberapa koloni satwa Jawa di penampungan, diantaranya Jalak Suren. Proyek ini meliputi kolaborasi dalam satu program pelepas-liaran dan perlindungan. Di samping upaya-upaya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas.

"Saat ini tinggal sedikitnya dua ribu burung Jalak Suren di alam liar," kata Cheng Wen-Haur.

Saat ini Taman Burung Jurong menjadi tempat tinggal 17 ekor Jalak Bali dan 15 ekor Jalak Suren (Black-winged Starling). Baru-baru ini Tamn Burung Jurong juga menyambut kehadiran dua ekor anak Jalak Bali serta seekor anak Jalak Suren.

"Melalui penangkaran burung-burung ini, taman ini bertujuan memelihara suatu populasi burung yang berkelanjutan dengan perawatan manusia," kata Cheng Wen-Hur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement