REPUBLIKA.CO.ID, Setelah hari pernikahan, pengantin baru akan menghadapi tantangan lain dalam bahtera rumah tangga. Salah satunya adalah menjaga hubungan baik dengan mertua.
Deanna Brann, penulis buku Reluctantly Related Revisited: Breaking Free of the Mother-in-Law/Daughter-in-Law Conflict membahas bagaimana agar hubungan menantu dan mertua bisa selalu harmonis. Meski begitu, ia menekankan bahwa tidak ada panduan mutlak tentang apa yang harusnya dilakukan menantu dan mertua.
Namun, ada beberapa hal yang bisa jadi pemicu inisiatif agar hubungan mertua-menantu berjalan nyaman. Berikut di antaranya, menurut Brann yang memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman psikoterapis klinis dalam keluarga dan hubungan interpersonal.
- Ibu mertua adalah sosok yang sangat penting bagi suami Anda, sama seperti ibu penting bagi Anda. Hormati dan sayangi mertua seperti Anda menghormati dan menyayangi ibu Anda sendiri.
- Ibu mertua Anda sedang berjuang untuk menafsir ulang posisi pascaperubahan baru pernikahan Anda dengan anaknya. Hargai perjuangannya dan bantulah ia menemukan pijakan di keluarga baru Anda.
- Anda memiliki kekuatan lebih daripada yang Anda sadari dalam hubungan dengan suami juga ibu mertua. Ini perlu dimaksimalkan, misalnya dengan lebih perhatian, akrab, dan berusaha mengenal sosok mertua.
- Bersikaplah relaks, jangan terlalu khawatir dengan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Ketahui juga bahwa Anda bisa berkompromi dengan apa yang diinginkan mertua.
- Ingat bahwa Anda dan ibu mertua sama-sama model peran bagi anak-cucu di masa depan. Cara Anda memperlakukan orang-orang terdekat akan mereka tiru dalam memperlakukan orang-orang terdekat mereka.
- Hubungan menantu dan mertua adalah perjalanan yang indah. Hal ini bukan sesuatu yang benar-benar bisa diatur dan direncanakan, tetapi perlu dibangun bertahap selangkah demi selangkah. Nikmati perjalanan And, dikutip dari Female First.
(baca: Zee Zee Shahab dan Suami Sibuk Bisnis Steak)