Jumat 20 May 2016 07:34 WIB

Godaan Lezat dari Melayu Bernama Pacri Nanas

Pacri nanas
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Pacri nanas

REPUBLIKA.CO.ID, Buah nanas, selama ini umum dikonsumsi sebagai buah segar, menjadi campuran rujak buah, dibikin acar, ataupun diolah menjadi selai nanas. Tapi bagaimana jika buah nanas diolah menjadi masakan dengan campuran berbagai bumbu dan rempah-rempah lalu dimakan dengan nasi? 

Nah, di Pulau Sumatra khususnya bagi warga Melayu, ada satu masakan khas dari buah nanas, yakni pacri nanas. Pacri manas adalah masakan khas Melayu yang terbuat dari potongan-potongan buah nanas yang diberi bumbu gurih dan lezat. Sekilas bumbu-bumbu yang membalurinya terlihat seperti masakan kari. 

Saat berkunjung ke Pangkal Pinang, Kepulauan Riau belum lama ini, dalam rangkaian kunjungan Titian Muhibah Kedatuan Luwu, pacri nanas menjadi salah satu suguhan istimewa. Campuran rasa manis, asam, gurih menyatu dalam satu gigitan pacri nanas. Perpaduan rasa yang unik ini, membuat tangan rasanya tak rela jika hanya mengambil satu potong besar pacri nanas. 

Pacri nanas merupakan masakan khas Melayu. Masakan ini sangat populer di daerah-daerah dengan ciri kuliner budaya Melayu. Makanan ini akan mudah ditemukan di kota-kota seperti Pontianak, Medan, Palembang, Riau, Banjarmasin dan Aceh. 

Makanan unik ini selain menjadi makanan kebanggaan, juga menjadi salah satu menu wajib yang harus ada di berbagai acara. Seperti pesta pernikahan, khitanan, atau aneka khajatan lainnya. 

Selain memiliki rasa yang enak dan segar, pacri nanas juga dapat menjadi penawar makanan yang berlemak. Makanya jangan heran jika pacri nanas seringkali disajikan berdampingan dengan masakan berlemak lainnya seperti rendang, gulai kambing, sate kambing, nasi lemak atau nasi kebuli. 

Menurut Khuzaimah, seorang juru masak di Pangkal Pinang, kekhasan masakan pacri nanas terletak pada campuran kelapa sangrai. Gurih dan wangi kelapa sangrai ini benar-benar memanjakan lidah. 

Bagi yang tak biasa memakan buah dengan nasi, hidangan pacri nanas mungkin akan terasa aneh di lidah. Namun inilah unik dan kayanya kuliner Indonesia yang bisa memadukan buah dengan nasi dalam satu piring. Jika ingin mencoba membuat sendiri pacri nanas, yuk simak resepnya berikut ini. 

 

Pacri Nanas

Bahan:

Nanas matang ukuran sedang 1 buah (belah dua kemudian iris setebal satu cm. Sebelumnya buang bagian tengah nanasnya). 

 

Bumbu :

2 sendok makan bumbu kari bubuk 

4 sendok makan kelapa sangrai

Gula merah secukupnya 

Garam secukupnya

200 mililiter air 

1 sendok makan minyak goreng 

1 batang kayu manis 

2 kuntum Kembang lawang 

3 butir cengkih 

3 butir kapulag 

20 buah cabai rawit utuh 

 

Bumbu yang dihaluskan:

 

10 buah cabai merah keriting kering 

1 genggam udang kering/ebi (rendam dengan air panas kurang lebih 10 menit)

3 siung bawang putih 

5 butir bawang merah 

 

Cara Membuat:

Langkah awal tumis bumbu halus sampai tercium aroma wangi. Masukkan kayu manis, kapulaga, kembang lawang dan cengkeh, aduk hingga rata.

Selanjutnya tambahkan bumbu kari bubuk, aduk kembali hingga rata. Tambahkan kelapa sangrai, setelah tercampur rata masukan nanas dan cabai rawit, aduk rata.

Setelah itu tambahkan air, lalu masak hingga nanas dan bumbu lainnya matang. Tambahkan garam dan gula merah, aduk rata. Cicipi rasanya, bila dirasa ada yang kurang boleh ditambahkan bahan lainnya sesuai dengan selera, lalu angkat. Pacri nanas yang enak dan segar siap disajikan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement