REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi orang tua merupakan tugas yang berat dan penuh tanggung jawab. Tak jarang, dalam proses mendidik anak, orang tua melakukan kesalahan. Agar hubungan dan komunikasi orang tua dan anak tetap berjalan baik, orang tua pun perlu terbuka dan berani meminta maaf kepada anak jika melakukan kesalahan.
Figur publik Astri Ivo termasuk sosok orang tua yang berani mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada sang anak. Di masa-masa awal menjadi orang tua, Astri mengaku belum begitu memahami masalah pengasuhan anak atau parenting yang benar. Oleh karena itu, di masa-masa 'belajar' untuk menjadi orang tua tersebut, Astri pernah menyentil tangan putra sulungnya, Kevin Arighi Yusharyahya.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, upaya Astri dalam mempelajari pola asuh membuka matanya bahwa hukuman fisik kurang baik bag perkembangan anak. Oleh karena itu, Astri tidak pernah lagi menerapkan hukuman sentilan tangan kepada putra pertamanya tersebut, dan juga tak mengulangi kesalahan tersebut pada saat mendidik anak kedua dan ketiganya.
"Anak pertama pernah saya sentil, akan tetapi yang kedua dan ketiga tidak pernah, setelah saya memahami parenting," ungkap Astri saat ditemui dalam Festival Muslim di Harris Hotel and Convention Kelapa Gading, Selasa (17/5).
Selain tak mengulangi kesalahan, Astri juga tak ragu mengakui kesalahan tersebut kepada putra pertamanya. Kepada sang putra sulung, Astri meminta maaf karena pernah memberikan hukuman sentil tangan ketika putranya masih kecil.
"Abang, maaf ya dulu Bunda pernah menyentil tangan. Dulu Bunda belum terampil mendidik anak," lanjut Astri menirukan permintaan maafnya kepada sang anak.
Menurut Astri, keberanian orang tua dalam mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada anak dapat menjadi bagian dari komunikasi orang tua dan anak yang baik. Pasalnya, orang tua dan anak perlu membangun komunikasi yang hangat dan juga penuh cinta agar keduanya memiliki hubungan yang baik.
"Jangan jaim jadi orang tua, tapi ja'an, jaga anak," pesan Astri.