REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuliner Indonesia dikenal dengan rasanya yang begitu kaya dan kuat. Hal ini tidak lepas dari rempah-rempah yang tumbuh subur dan menjadi kekuatan masakan Indonesia.
Kendati demikian, banyak yang menganggap mengolah kuliner Indonesia sangat sulit. Mulai dari banyaknya bumbu yang digunakan, termasuk rempah, serta urutan masak yang bertahap. Berbeda dengan masakan barat yang dimasak lebih simpel dengan bumbu yang tidak begitu banyak.
Hal tersebut diakui chef muda Steby Rafael. Ditemui dalam Pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara beberapa waktu lalu Steby mengatakan, tingkat kerumitan masakan Indonesia memang beragam. Mulai dari waktu, bumbu dan teknik memasak.
Namun kesulitan akan teratasi dengan mudah jika sang peracik atau pemasak paham akan tradisi dari masakan tersebut.
"Sebenarnya dengan mengetahui tradisi cara masak pasti akan lebih mudah," ujar Steby.
Belakangan ini banyak chef pemula atau masyarakat yang justru lebih dulu mempelajari menu-menu barat. Sehingga ketika mempelajari masakan Indonesia justru kesan rumit yang didapat.
"Resepnya kayaknya panjang, padahal kita bisa kelompokkan dengan mudah bumbu merah, putih dan kuning. Kalau tingkat kerumitan dan waktu setiap masakan pasti punya kerumitan sendiri," kata dia.
Karena itu ia menganggap wajib bagi anak muda mengenal dan mengetahui kuliner khas nusantara. Tidak hanya 30 ikon kuliner yang telah ditetapkan pemerintah, tapi juga deretan kuliner Indonesia lainnya.
"Wajib (mengetahui,red) karena masakan di dunia itu ber-evolusi. Kalau awalnya masakan tropis jadi tren lalu ke negara barat, kita harus siap kalau suatu saat akan kembali lagi trennya. Kita harus siap karena tren itu bergulir," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika