Jumat 13 May 2016 08:21 WIB

Ibu Berpendidikan Tinggi Cenderung Miliki Anak Sukses

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Ibu dan anaknya
Foto: Republika/Prayogi
Ibu dan anaknya

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian yang dipimpin oleh psikolog dari University of Michigan, Sandra Tang, pada 2014 lalu menunjukkan bahwa pendidikan ibu akan memengaruhi masa depan anak. Penelitian yang melibatkan lebih dari 14 ribu anak yang baru memasuki taman kanak-kanan dalam periode 1998 hingga 2007 ini menunjukkan bahwa anak yang lahir dari ibu muda berusia 18 tahun ke bawah cenderung tidak akan menyelesaikan pendidikan SMA-nya, atau tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Sebaliknya, hasil yang berlawanan ditunjukkan oleh anak-anak yang lahir dari seorang ibu yang telah menamatkan pendidikan SMA atau kuliah mereka. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pendidikan ibu memiliki pengaruh terhadap masa depan pendidikan anak mereka kelak.

Hal ini senada dengan penelitian panjang yang dilakukan pada 2009 terjadap 856 warga semi pedesaan di New York. Dilansir Tech Insider, penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat edukasi orang tua ketika anak berusia delapan tahun secara signifikan dapat menentukan kesuksesan pendidikan dan karir sang anak 40 tahun kemudian.

Selain masalah pendidikan, hubungan yang harmonis antarpasangan juga akan berpengaruh pada masa depan anak. Anak-anak yang tumbuh di dalam sebuah keluarga yang sering berkonflik, baik dengan orang tua utuh atau pun orang tua tunggal, cenderung menjalani hidup lebih buruk dibandingkan dengan anak yang tumbuh bersama orang tua dalam kondisi harmonis. 

Profesor sekaligus pimpinan dari Departemen of Human and Community Development dari College of ACES, Robert Hughes Jr mengungkapkan bahwa konflik antarorangtua memberi pengaruh negatif pada sang anak. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa anak yang tinggal bersama orang tua tunggal tanpa konfik cenderung akan menjalani hidup dengan lebih baik di masa depan. 

Akan tetapi anak-anak yang tumbuh dengan konflik orang tua cenderung sulit untuk beradaptasi di masa mendatang. Perceraian orang tua yang dialami oleh anak ketika masih kecil juga tak jarang masih meninggalkan luka ketika anak-anak beranjak dewasa 10 tahun kemudian. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement