REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain drum Slank Bimo Setiawan Almachzumi yang akrab disapa Bimbim mengatakan, ada sesuatu yang harus diperbaiki dari pola pikir bangsa Indonesia. Katanya, pola pikir tersebut aneh.
"Selama ini bangsa kita memperlakukan sungai dan laut sebagai latar belakang, sebagai yang kurang penting. Padahal, baik sungai dan laut merupakan kekayaan yang patut dihargai," katanya, Selasa, (10/5).
Dia menambahkan, di Belanda, semua rumah dibangun menghadap ke sungai. Makanya, rumah yang pemandangannya sungai itu harganya mahal sekali.
"Kita harus mengubah pola pikir. Kita harus lebih menghargai sungai dan laut sebagai kekayaan alam kita."
Selain itu, daerah perbatasan, terang Bimbim, sering dianggap sebagai daerah belakang. Makanya, ada pola pikir yang harus diubah.
"Jadikan daerah perbatasan sebagai pintu gerbang masuk ke Indonesia. Makanya, gerbangnya harus dibuat seindah mungkin."
Daerah perbatasan sebagai gerbang harus lebih indah daripada bagian belakangnya. Daerah perbatasan pun, ditegaskannya, harus dibangun lebih baik.