REPUBLIKA.CO.ID, Saat bermain selain menerapkan prinsip PRIDE, Psikolog Anak, Ine Indriani juga menyarankan agar orang tua tidak melakukan sejumlah hal ini.
Pertama, jangan banyak memerintah. Menurutnya, memerintah itu menciptakan peluang konflik dan sikap negatif, serta mengalihkan perhatian dari momen positif saat bermain. Misalnya orang tua mengatakan, ”baloknya ditaruh situ dong.”
Atau, “harus dikasih warna kuning bajunya.” Jika orang tua melakukan itu, menurut Ine, anak akhirnya akan malas atau capek bermain.
Kedua, jangan banyak bertanya. Dengan banyak bertanya anak merasa tidak didengar dan tidak disetujui. Selain itu dapat meningkatkan frustasi anak, dapat menimbulkan rasa bersalah jika terdapat jawaban tidak tepat. Contohnya orang tua mengatakan, ”ini lagi buat gunung-gunung ya? Atau “Mana orangnya?"
Ketiga, jangan mengkritik. Dengan mengkritik orang tua tidak memberikan arahan apapun, fokus perhatian pada perilaku negatif, anak-anak merasa tersudut oleh kata-kata tersebut, membuat bermain jadi tidak efektif, dan dapat memicu perilaku negatif. Misalnya orang tua mengatakan, ”masa gunung warna hitam. Atau, ”gambarnya jelek banget.”
Karena itu Ine mengingatkan orang tua untuk meminimalisir kata jangan, tidak, setop, cukup, dan bukan. “Prinsip PRIDE dan meminimalisir memerintah, bertanya, dan mengkritik ini cocok diterapkan untuk anak usia di bawah enam atau tujuh tahun. Karena mereka butuh eksternal yang sudah baik untuk dia. Untuk anak di atas 11 tahun tentu sudah tidak cocok,” tambahnya.