REPUBLIKA.CO.ID, Ratusan tahun yang lalu daratan tinggi di Skotlandia dan Irlandia penduduknya menggunakan tempat tinggal yang disebut blackhoses. Bangunan sempit yang dindingnya terbuat dari batu dengan atap jerami.
Yang membuat rumah ini mendapatkan sebutan blackhouses sebab jerami sebagai atap ini akan semakin hitam karena terkena bubuhan warna hitam dari asap pembakaran di dalamnya. Rumah-rumah yang dibuat secara paralel ini tidak memiliki cerobong asap, atau jendela kecil untuk membuat asap keluar, sehingga asap ini keluar dari jerami dan membuatnya berwarna hitam.
Dikutip dari Amusing Planet, Senin (11/4), ketika jerami di atap rumah sudah hitam, maka biasanya setahun sekali atap akan diganti dengan yang baru. Sedangkan jerami yang sudah hitam akan digunakan sebagai pupuk agar ladang menjadi subuh untuk ditanami.
Blackhouses juga tidak hanya menjadi hunian bagi manusia, sebab mereka juga menempatkan ternak di dalam pada sisi yang lain. Dengan lantai yang masih tanah, sehingga ini tidak jadi masalah bukan jika harus berbagi tempat hewan ternak.
Setelah tahun 1800-an, orang-orang daratan tinggi Skotlandia dan Irlandia mulai membangun rumah yang lebih besar dengan menggunakan bahan-bahan batu dan kapur. Hal ini yang awalnya memunculkan sebutan "white house" dan "black house" untuk rumah yang lama. Pembangunan rumah baru ini disebabkan oleh peraturan kesehatan yang mengharuskan adanya pemisahan antara manusa dan ternak.
Jika Anda berkesampatan ke daratan tinggi dan penasaran dengan bentuk kedua rumah tersebut, bangunan-bangunan itu masih berdiri kokoh di Isle of Lewis, Outer Hebrides. Di beberapa tempat seperti Gerrrannan dan Arnol blackhouse ini menjadi museum setelah tahun 1960-an manusia mulai meninggalkannya.
(baca: Mengintip Cantiknya Telaga Teratai di Thailand)