REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara wisata di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat tidak pernah lepas dari gulungan ombaknya yang menjadi favorit surfer dunia. Hal ini merupakan salah satu potensi pariwisata yang dimiliki Mentawai.
"Mentawai punya prestasi luar biasa. Dianugerahi sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO pada tahun 1981. Kedua ada seni rajah tubuh (tato,red) yang diyakini tertua di dunia. Dan yang terakhir adalah surfing," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata beberapa waktu lalu.
Khusus Surfing, menurut Menpar, memiliki potensi yang besar dalam mengangkat Mentawai. Sebab titik surfing di Mentawai telah diakui dunia.
Salah satu majalah surfing Australia misalnya yang telah menetapkan dua dari 10 ombak terbaik dunia ada di Mentawai. Begitu juga rilis CNN Travel yang menetapkan Mentawai di posisi 10 dari 50 titik surfing terbaik dunia.
Karena itu ia mendukung kejuaraan surfing dunia di ajang "Pesona Mentawai 2016".
"Satu kali kegiatan Pesona Mentawai ada kegiatan yang banyak. Baik yang keindahan alam, maupun atraksi kesenian. Ada tambahan lagi endorser, Katon Bagaskara yang akan tampil akan menjadi penarik minat masyarakat," kata dia.
Ia memberi contoh Pantai Kuta yang pada tahun 1970-an dikenal sebagai lokasi surfing dan terus berkembang hingga saat ini. Karena itu Ia mendukung pemasaran festival ini menjadi ajang tahunan.
"Jadi (festival,red) berikutnya bisa di-prepare dengan baik," kata Menpar.