Senin 04 Apr 2016 09:19 WIB

Anak Autisme tak Boleh Susu Sapi, Mitoskah?

Seorang anak austisme sedang belajar di Mumbai, India. April adalah bulan kesadaran gangguan autisme sedunia.
Foto: EPA
Seorang anak austisme sedang belajar di Mumbai, India. April adalah bulan kesadaran gangguan autisme sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak dengan autisme umumnya tumbuh dengan diet khusus. Mereka seringkali tidak diperbolehkan minum susu sapi, melahap makanan yang mengandung gluten, hingga makanan termasuk buah yang tinggi gula.

Benarkah makanan atau minuman tertentu tidak dianjurkan bagi anak autisme? Dokter spesialis kesehatan jiwa dan konsultan psikiatri anak dan remaja RS Pondok Indah dr Ika Widyawati, Sp KJ(K) mengatakan terapi biomedik belum didukung dengan bukti ilmiah yang kuat. Karena belum didukung bukti ilmiah Ika tidak merekomendasikan anak autisme menjalani terapi biomedik.

Terapi biomedik yang dimaksudnya adalah menjalani diet CFGFSF atau pola makan bebas kasein, bebas gluten, dan bebas gula. Termasuk mengonsumsi suplemen seperti vitamin B6, B12. magnesium, asam lemak bebas omega sebagai obat bagi anak autisme.

"Kalau alergi, ya tentu tidak boleh," kata Ika. Ia mengatakan lagi, dokter juga tidak bodoh seandainya konsumsi vitamin dan suplemen ampuh mengobati autisme tentu ia akan menyarankannya bagi pasien.

Bagaimana dengan beragam aktivitas yang disebut-sebut baik untuk anak autisme, misalnya musik atau melukis. Ika mengatakan tidak ada larangan bagi anak autisme untuk melakukan itu semua.

Biasanya Ika akan merekomendasikan anak autisme untuk aktif berolahraga. "Berenang itu nomor satu buat anak autisme," katanya. Selain itu aktivitas luar ruang lainnya adalah berkuda serta hiking.

Olahraga dalam bentuk tim misalnya tenis atau sepak bola juga dianjurkan. "Aturan permainan berkelompok akan sulit diajarkan, tapi bukan berarti tidak boleh bagi anak autisme," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement