Selasa 29 Mar 2016 17:53 WIB

RS UMM Kenalkan Metode Baru Penanganan Bayi

Seminar keperawatan di RS UMM
Foto: Dokumen
Seminar keperawatan di RS UMM

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bayi terutama yang lahir prematur, rata-rata memiliki paru-paru yang belum berkembang secara sempurna. Sehingga kemudian ada bayi yang mengalami sesak napas bahkan bisa menyebabkan kematian saat baru saja dilahirkan.

Istilah medisnya, jelas dosen Jurusan Perawatan Ibu dan Anak School of Nursing, University of Jordan (UJ), Yordania, Dr Nadin M Abdel Razeq, bayi tersebut mengalami asfiksia. “Agar bayi dapat selamat, maka perlu dilakukan metode Intervensi Surfaktan sehingga dapat menyelamatkan bayi tersebut,” kata peraih gelar doktor dari University of Nebraska Medical Center, Amerika Serikat ini.

Nadin memaparkan mengenai metode baru dalam penanganan bayi yang baru lahir itu saat memberikan kuliah tamu bagi para perawat Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berlangsung di RS UMM, Selasa (29/3). Ia membawakan makalah yang bertema ‘Evidence Based Practice of Stablization of Preterm Infant During The First Hours of Life to Increase Survival and Reduce Mortality by Nursing’.

Kegiatan terselenggara atas kerja sama antara Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM dengan RS UMM. Diharapkan, kuliah tamu dari pakar kesehatan dari Yordania tersebut dapat memberikan wawasan dan keilmuan baru pada perawat terutama tentang metode Intervensi Surfaktan.

Wakil Direktur RS UMM, dr Thontowi Djauhari, mengungkapkan metode ini sudah lazim digunakan di beberapa rumah sakit di luar negeri. Namun untuk di Indonesia, diakui maish sangat jarang yang menggunakan metode tersebut. “Hanya beberapa rumah sakit besar saja. Melalui kuliah tamu ini, semoga RS UMM dapat segera mengadopsi metode ini untuk digunakan ketika ada kasus serupa,” ujarnya, dikutip dari rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara menurut Pembantu Dekan III Fikes UMM, Shobrun Jamil, kuliah tamu ini bisa membuka jalan kerja sama antara UMM dengan University of Jordan di masa yang akan datang. “Kami harap ke depan bisa bekerja sama lebih lanjut di bidang joint research ataupun skema kerja sama yang lain,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement