Senin 28 Mar 2016 20:39 WIB

Pengembangan Kawasan Konservasi Bisa Tarik Minat Wisatawan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang wisatawan lokal mengambil gambar Danau Kawah Ijen di Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (13/11).
Foto: Antara/Seno S
Seorang wisatawan lokal mengambil gambar Danau Kawah Ijen di Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah meninggalkan Taman Nasional Baluran. Tujuan berikutnya yakni Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru.

Dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Senin (28/3), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan rangkaian kawasan konservasi yang ada di Jawa Timur mulai dari Alas Purwo, Baluran, Kawah Ijen, Meru Betiri, dan Bromo-Tengger-Semeru haruslah dilihat dalam konteks pengembangan wilayah.

Kota Surabaya, Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Banyuwangi merupakan satu konektivitas dengan kawasan-kawasan Taman Nasional dan Kawasan Konservasi.

Kemudian konservasi tersebut juga harus dilihat dari sisi peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru merupakan salah satu kawasan prioritas. Kunjungan kerja langsung yang dilakukan Siti adalah untuk melihat sejauh mana peluang intervensi dapat dilakukan.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden untuk dilakukan sinergi dengan Kementerian terkait, termasuk Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Daerah.

Oleh sebab itu diharapkan pengembangan kawasan konservasi yang baik, dan didasari analisis dan pendekatan lingkungan tentunya juga akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara.

Siti menyebut Indonesia memiliki 51 Taman Nasional, dan kurang lebih 500-an kawasan konservasi Taman Wisata Alam. Untuk itu, dalam waktu dekat prioritas 15 Taman Nasional akan diintensifkan pembahasannya dengan kementerian terkait serta pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Dalam kunjungan kerja di Bromo ini juga dilakukan penanaman pohon Edelweis sebagai perlambang keabadian. Bunga Edelweis tidak pernah layu sehingga Edelweis selalu dikonotasikan dengan keabadian cinta, tentu cinta pada alam dan keanekaragaman hayatinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement