Kamis 17 Mar 2016 09:41 WIB

Main di Gawai Oke, Tapi Anak Butuh Main Benaran!

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Permainan papan atau board game.
Foto: pixabay
Permainan papan atau board game.

REPUBLIKA.CO.ID, Di era digital saat ini, kebanyakan anak sudah mulai adiksi dengan permainan di gawai. Misalnya permainan merangkai kata, mewarnai, menebak gambar, menghafal huruf dan angka, mengenal binatang dan bentuk, serta permainan lainnya.

Hal itu, menurut Psikolog Klinis Anak dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, M.Psi, memang dibutuhkan anak. Tapi, selain permainan digital, anak juga memerlukan permainan sungguhan. Seperti misalnya permainan papan atau board game.

Sayangnya permaianan ini sudah jarang dimainkan anak. Padahal memiliki ragam manfaat.

Jadi penting mana permainan sungguhan atau digital? Atau justru harus seimbang keduanya?

Saskhya mengungkapkan sekarang banyak orang yang bilang kalau permainan digital tidak bagus. Tapi sebenarnya kalau dilihat lagi lebih dalam, memang sudah ada beberapa kemampuan yang diberikan oleh permainan digital.

Namun memang masih ada kemampuan lain dari anak yang didapatkan dari permainan sesungguhnya. Misalnya kalau dari digital lebih ke arah strategi berpikir, dan hanya menggunakan satu jari.

Sementara dalam real game, kebanyakan proporsi tersebut semuanya sudah tercakup termasuk. Juga bagaimana anak bisa belajar interaksi dengan teman-temannya, bagaimana rasanya merasakan menang kalah, kemudian jadi lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu yang baik.

“Jadi itulah mengapa bahwa dalam bermain tidak hanya mengandalkan satu sumber yaitu digital, tapi juga butuh permainan real untuk menyeimbangkan kemampuan anak secara optimal,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement