REPUBLIKA.CO.ID, Daging ayam merupakan merupakan daging yang harus diolah dengan benar agar terhindar dari ancaman salmonela. Oleh karena itu, seseorang perlu mengetahui cara membedakan daging ayam yang masih layak diolah dengan yang tidak.
Sebagian orang menganggap bahwa perubahan bau, tekstur dan warna merupakan patokan terbaik untuk melihat daging ayam masih layak konsumsi atau tidak. Terkait hal itu, Ahli Edukasi Konsumen dari USDA, Tina Hanes, mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Menurut Hanes, ada dua jenis bakteri bawaan pada makanan yang perlu dibedakan. Salah satu jenisnya merupakan jenis bakteri yang dapat membuat makanan menjadi basi. Sedangkan jenis lainnya ialah bakteri yang membuat orang yang memakannya menjadi sakit.
Makanan yang memiliki bakteri merugikan jenis pertama akan mudah terlihat dan dibedakan saat tak lagi layak konsumsi. Bentuk daging ayam, misalnya, akan menjadi berlendir atau memiliki lapisan lengket berwarna putih dipermukaan. Hanya saja, jika makanan dengan bakteri tipe pertama ini dimasak dan termakan oleh seseorang, kecil kemungkinan orang tersebut akan menjadi sakit.
"Perut anda mungkin akan sakit, akan tetapi orang sehat pada umumnya tidak akan berakhir di rumah sakit atau keracunan karena hal ini," terang Hanes.
Yang cukup berbahaya ialah bakteri tipe kedua, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan seseorang yang mengonsumsinya sakit. Tidak seperti bakteri pertama yang dapat terdeteksi dengan perubahan bau, tekstur dan rasa makanan, bakteri kedua ini bisa didapati di makanan segar yang ada di swalayan.
"Salmonella dan E Coli tidak dapat menyebabkan perubahan bau. Mereka tidak membuat daging berubah warna atau rasa," terang Ahli Keamanan Makanan dari North Carolina State Univesity, Ben Chapman dilansir Safebee.
Mengingat sulitnya mendeteksi bakteri kedua pada makanan termasuk daging ayam ini, cara terbaik menghindari bakteri merugikan tersebut ialah dengan proses memasak yang benar. Dalam memasak daging ayam, baik yang memiliki bakteri atau tidak, suhu saat memasak sangat memegang peranan penting. USDA menyarankan agar suhu terendah dalam memasak ayam ialah 165 derajat Fahrenheit atau sekitar 73,9 derajat Celcius.
Selain itu, cara penyimpanan daging ayam pun harus benar agar bakteri di dalamnya tidak tumbuh. Suhu terbaik dalam menyimpan ayam ialah minimal dengan suhu 0 derajat Fahrenheit atau minus 17,8 derajat Celcius di mesin pembeku. Dalam suhu ini, bakteri memang tidak akan mati akan tetapi mereka juga tidak akan bertumbuh.
"Setelah dikeluarkan dari freezer anda harus menggunakan daging ayam tersebut dalam dua hari, atau bisa disimpan kembali di dalam freezer," jelas Hanes.