REPUBLIKA.CO.ID, Jepang merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang ramai dikunjungi oleh turis mancanegara. Salah satu daerah favorit turis di Jepang ialah Asakusa di Tokyo.
Sebagaimana halnya turis pada umumnya, banyak turis yang berburu kuliner di Jepang setelah puas berjalan-jalan. Akan tetapi, tidak semua turis mudah untuk mendapatkan makanan yang sesuai, seperti halnya turis Muslim yang datang ke Jepang.
Banyak restoran di Jepang yang menawarkan makanan menggiurkan, tapi tidak halal. Tentu, kondisi ini membuat turis Muslim menemukan kesulitan dalam mencari kudapan yang sesuai syariat Islam saat berjalan-jalan di Jepang.
Akan tetapi, kondisi yang sulit bagi turis Muslim di Jepang ini ditangkap dengan mudah oleh rumah makan Naritaya. Rumah makan penjual ramen yang berjarak dekat dengan Kuil Sensoji di Asakusa ini menawarkan berbagai hidangan autentik Jepang yang halal.
"Sangat menyenangkan dapat menemukan restoran halal di Jepang," ujar mahasiswa S-2 asal Indonesia yang sudah tinggal di Jepang selama satu tahun untuk menuntut ilmu, Endy Harmoko, dilansir Japantimes.
Harmoko yang biasanya memasak sendiri di rumah, kini bisa sepuasnya memilih menu ala Jepang yang menggiurkan di Naritaya. Pasalnya, Naritaya menjamin kebutuhan para turis dan pendatang Muslim di Jepang yang hanya boleh mengonsumsi makanan dan minuman halal yang diolah sesuai syariat. Oleh karena itu, Naritaya tidak menggunakan daging yang diharamkan atau tidak disembelih dengan benar ataupun alkohol.
Meski begitu, Naritaya tetap menghadirkan berbagai makanan autentik Jepang yang kaya akan cita rasa. Beberapa menu yang dihadirkan oleh Naritaya, di antaranya ialah ayam karage, ramen, gyoza, hingga beef rice bowl.
Manager Naritaya, Takuya Seki, mengaku bukan hal mudah untuk menghadirkan makanan tradisional Jepang tanpa menggunakan bumbu-bumbu yang biasa digunakan, tapi mungkin nonhalal. Perlu beberapa kali percobaan dan kegagalan dalam meracik resep halal yang tetap bercita rasa autentik.
Meski sulit, Seki tetap berupaya karena ia juga ingin menghargai para Muslim yang sudah jauh-jauh datang ke Jepang dengan menyediakan makanan yang dapat para Muslim konsumsi. "Orang-orang ini datang jauh-jauh ke Jepang dan mereka pun ingin mendapatkan pengalaman kuliner yang selama ini banyak mereka dengar," kata Seki menjelaskan.
Oleh karena itu, Seki yang juga salah satu pengelola Naritaya sempat dikirim ke Malaysia untuk belajar menciptakan masakan halal. Saat di Malaysia pada 2013-2014 lalu, Seki bersama beberapa pegawai lainnya berhasil menciptakan cita rasa masakan Jepang dengan berbagai bumbu halal dengan belajar dari sebuah restoran Jepang di Johor Baru. Seki dan rekan-rekannya bahkan belajar untuk membuat ramen dengan mi buatan sendiri yang dijamin kehalalannya.
Setelah melakukan perjalanan yang panjang tersebut, restoran halal Naritaya resmi dibuka setahun setelah Seki melakukan perjalanan ke Malaysia. Sejauh ini, Seki mengatakan, 80 hingga 90 persen pelanggan yang datang ke Naritaya merupakan Muslim yang berasal dari berbagai latar belakang. "Kami membuka restoran ini karena kami ingin menciptakan tempat untuk semua orang, baik untuk warga Jepang dan juga para Muslim, untuk makan bersama," ungkap Seki.