Selasa 23 Feb 2016 06:41 WIB

Desainer Jenahara tak Mau Ikutan Soal Jilbab Halal

Rep: C34/ Red: Indira Rezkisari
Model memeragakan busana rancangan Jenahara Nasution di ajang Jakarta Fashion Week.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Model memeragakan busana rancangan Jenahara Nasution di ajang Jakarta Fashion Week.

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa waktu lalu publik diramaikan dengan kontroversi kehalalan pakaian. Keramaian muncul setelah sebuah label mode Muslim memasang iklan penjualan jilbab dengan bahan yang dikatakan telah disertifikasi halal.

Perancang busana Jenahara Nasution angkat suara mengenai jilbab halal yang beberapa waktu belakangan mengemuka. Menurutnya, tidak perlu ada sertifikasi halal untuk hijab seperti yang digaungkan beberapa pihak.

"Nggak perlu lah, hijab itu yang penting menutup aurat. Nggak usah susah-susah, dibuat simpel saja," ujar perempuan bernama lengkap Nanida Jenahara Nasution itu.

Bagi Jenahara, apa yang dilakukan umat Muslim harus jelas aturan dan musababnya. Sementara, ia belum pernah menjumpai perintah agama yang secara spesifik mengatur kehalalan bahan pembuat jilbab.

Putri dari perancang busana senior Ida Royani itu meyakini, Islam membuat segala amalan sesederhana mungkin. Jenahara berkata, Allah SWT selalu memudahkan urusan hamba-Nya.

Dicontohkan Jenahara, meski mengonsumsi babi diharamkan, daging hewan itu tetap halal dimakan ketika dalam kondisi darurat. Jadi, ia tak sepakat ketika tiba-tiba ada klaim jilbab halal yang memiliki spesifikasi tertentu yang dipandangnya rumit.

"Kalaupun ada merek yang klaim tentang jilbab halal, menurut saya itu bagian dari kampanye mereka," ungkapnya.

(baca: Lula Kamal Ngotot Cari Hidayah Berhijab)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement