Senin 15 Feb 2016 12:44 WIB

Siap-siap, Terbang ke Negara Barat Kini Jadi Makin Lama

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Perjalanan menggunakan pesawat terbang.
Foto: pexels
Perjalanan menggunakan pesawat terbang.

REPUBLIKA.CO.ID, Perubahan iklim ternyata dapat mempengaruhi waktu tempuh perjalanan pesawat.  Hal ini telah dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh ilmuwan atmosfer dari University of Reading,  Inggris.

Para peneliti mengatakan, pemanasan global memungkinkan untuk mempercepat angin aliran jet. Aliran ini dapat menambahkan ribuan jam dalam setahun untuk perjalanan dan meningkatkan biaya bahan bakar dan karbondioksida (CO2).

Penelitian dipublikasikan dalam Environment Research Letters. Peneliti University of Reading menggunakan model iklim untuk melakukan simulasi bagaimana pengadaan CO2 di atmosfer akan mempengaruhi angin.

Setelah melakukan simulasi, data tersebut dimasukkan dalam program penerbangan, dan menghasilkan penerbangan dari London menuju New York akan menjadi dua kali lebih lama menjadi tujuh jam. Sedangkan untuk penerbangan balik, dari New York menuju London justru lebih cepat dua jam, dengan perkiraan waktu l5 jam 20 menit.

"Kabar buruk bagi penumpang adalah bahwa penerbangan ke arah barat akan berjuang melawan angin haluan yang kuat," kata pemimpin studi Paul Williams, seorang ilmuwan atmosfer dari University of Reading dikutip dari Independent, Senin (15/2).

Sedangkan arah sebaliknya, menurut Williams, penerbangan menuju ke timur akan didorong oleh angin buritan yang kuat, meski tidak cukup mengimbangi perjalanan arah ke Barat. Sehingga, menurut penilaiannya, perjalanan pulang pergi secara siginifikan akan lebih panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement