Jumat 12 Feb 2016 06:40 WIB

Hentikan Kebiasaan Banyak Tidur Saat Hamil

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu hamil tengah tertidur. Ilustrasi
Foto: Health
Ibu hamil tengah tertidur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 20 persen wanita lebih suka menghabiskan jam istirahatnya untuk tidur selama menjalani kehamilan.

Studi seorang dokter kandungan di University of North Carolina, Chapel Hill menyebutkan bahwa terlalu banyak tidur saat hamil justru menimbulkan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur.

"Istirahat ibu hamil itu jangan diartikan luas dengan tidur. Tidak ada manfaatnya dan lebih banyak merugikan," kata Hill, dilansir dari Fit Pregnancy.

Ibu hamil yang terlalu banyak tidur mengalami risiko tinggi pembengkakan kaki, mengganggu fungsi paru-paru dan akibat fatal lainnya.

Studi terbaru Dr Catherin Spong, seorang dokter spesialis di National Institutes of Health menyebutkan hanya wanita dengan kondisi kehamilan tertentu yang diperbolehkan istirahat dengan cara tidur lebih banyak.

"Misalnya wanita dengan leher rahim pendek yang disarankan banyak berbaring (tidur) untuk menghindari kelahiran prematur. Mereka juga harus berhenti bekerja berat dan membatasi aktivitas fisik. Namun, wanita yang tidak masuk dalam kategori ini disarankan untuk tidak melakukan hal sama," ujarnya.

Wanita yang lebih sering menghabiskan jam istirahatnya dengan cara tidur 37 persen lebih berisiko melahirkan prematur. Wanita yang menggunakan jam istirahatnya dengan cara lain, misalnya terapi, meditasi, dan yoga berisiko 17 persen lebih kecil melahirkan prematur.

Sprong menambahkan bahwa peneliti tak bisa menyimpulkan bahwa kebiasaan tidur membahayakan ibu hamil. Wanita yang sedang mengandung hanya perlu membatasi jam tidurnya seperti tidur orang normal lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement